5 kegiatan anti-mainstream di Seoul

Sudah lama saya pengen ke Korea, apalagi setelah 5 tahun tinggal di Korea Town di daerah Finch & Yonge, Toronto. Bukannya sarapan cereal atau toast, hampir tiap pagi malah sarapan Kimbap (sushi ala Korea) yang dibeli di supermarket sebelah stasiun. Tambah penasaran lagi sama Korea setelah kolega kantor memperkenalkan saya pada KDrama dan Kpop. Akhirnya, Setelah penantian panjang, saya bisa juga berkunjung ke Seoul pada bulan Desember 2018. 

Sebelum berangkat ke Seoul, saya menyusun itinerary yang mencangkup tujuan wisata populer, seperti istana Gyeongbokgung, dan daerah Hongdae. Tapi saya juga tertarik melakukan kegiatan unik, yang ‘Korea banget’. Nah, berikut 5 kegiatan anti mainstream yang saya lakukan di Korea.

1. Naik Komidi putar di Yongma Land

Banyak wisatawan datang ke Seoul untuk mengunjungi taman hiburan Lotte World atau Everland. Tapi pasti tidak banyak yang pernah dengar tentang Yongma Land.

Yongma Land adalah taman hiburan yang dibuka tahun 1980. Tempat ini populer bagi masyarakat selama hampir satu dekade. Namun semenjak Lotte World buka tahun 1989, tempat ini kehilangan daya tarik sehingga tutup tahun 2011.

img_7629

Meskipun tidak lagi beroperasi dan sudah lama ditelantarkan, Yongma Land ternyata masih dibuka untuk umum. Bukan lagi sebagai taman hiburan, tapi sebagai objek wisata fotografi dan nostalgia. Tempat ini juga menjadi lokasi syuting beberapa music video penyanyi Kpop seperti IU, Exo, dan Twice.

Yongma land terletak di pinggir Seoul. Dari downtown naik kereta menuju stasiun Mangu dan keluar di exit 1. Dari situ dilanjutkan naik taksi 7 menit dengan biaya 3000 krw. Kalau sopirnya tidak bisa bahasa Inggris, anda bisa menuliskan 용마랜드 (Yongma Land) pada secarik kertas.

Kalau punya waktu dan aplikasi peta yang bagus seperti Naver map, saya anjurkan untuk jalan kaki. Sambil melewati jalanan sempit, toko-toko tua, dan jejeran rumah mungil, anda seakan dibawa kembali ke Seoul era 80an.

img_7632

img_7640

img_7627-1

Pertama kali menginjakan kaki di Yongma Land, saya merinding. Dari gerbang utama sudah terlihat wahana- wahana kusam dimakan jaman yang diselimuti tanaman merambat. Serasa masuk ke Twilight Zone.

Di pintu masuk saya disambut bapak tua penjaga Yongma Land bersama anjingnya yang tidak berhenti menggongong. Dengan membayar 10.000 krw saya bisa menikmati Yongma Land seharian. Tapi dia berpesan untuk hati-hati karena banyak wahana yang berkarat, dan bisa patah. Ngeri amat. Jadi intinya ‘Enter at your own risk’.😅.

Ada sebuah urban legend yang menyelimuti Yongma land. Alkisah dulu terjadi kecelakaan yang mengakibatkan seorang anak tewas. Hingga saat ini, banyak saksi mata melihat anak kecil berlarian sendiri, tapi menghilang ketika dicari. Disinyalir itu adalah arwah anak yang meninggal. Nah, beranikah anda kesana untuk membuktikannya?

img_7638

2. makan gurita ‘hidup’ di Pasar Ikan Noryangjin

Salah satu tujuan wisata yang harus dikunjungi di Seoul adalah pasar ikan Noryangjin. Begitu masuk langsung terlihat ratusan akuarium berisi ikan segar. Berbeda dengan pasar ikan pada umumnya, pasar ini tidak bau dan sangat bersih. Tujuan utama saya hari itu adalah mencoba san-nakji.

San-nakji adalah potongan gurita yang disajikan mentah dengan minyak wijen. Meskipun sudah mati, namun syarafnya masih bergerak seakan hidup.

Saya tau keberadaan Sannakji dari teman yang berlibur ke Korea. Kebetulan kami berdua penggemar kuliner dan seleranya pun mirip. Jadi ketika di merekomendasikan San-nakji saya jadi penasaran.

Kalau anda tertarik mencoba sannakji, saya tidak merekomendasikan membeli di pasar, melainkan langsung di restoran. Kenapa? karena repot! Pertama proses tawar menawar dengan kalkulator yang cukup alot, lalu mencari restoran yang bersedia memotong gurita itu. Gak nyangka ternyata harga motongnya lebih mahal dibanding guritanya.

Ketika san-nakji disajikan diatas meja, saya shock. Beda sekali antara lihat di TV dan lihat langsung. Bentuknya bagai ulat hidup yang bergerak, dan sangat lengket. Bahkan ada yang melilit sumpit dengan erat. Terus terang ngeri juga. Tapi rasa penasaran mengalahkan rasa takut. Wah ternyata rasanya tidak se-ngeri bentuknya. Cukup enak, apalagi setelah dicelupkan minyak wijen sembari minum bir. Nyam!!

Apakah anda berani mencoba?

3. Melihat peninggalan Jepang di Penjara Seodaemun

Saya mulai tertarik sejarah penjajahan Jepang di Korea semenjak nonton Kdrama, Mr. Sunshine. Oleh sebab itu ketika mengunjungi Seoul, saya menyempatkan diri untuk datang ke salah satu peninggalan sejarah masa itu, yaitu penjara Seodaemun.

Penjara Seodaemun dibuka tahun 1908, ditutup tahun 1987 dan kini berubah fungsi menjadi museum. Antara tahun 1910 sampai 1945 Seodaemun dipakai untuk memenjarakan warga Korea yang tidak tunduk pada pemerintahan Jepang.

Lokasi Seodaeum mudah dicapai. Dari downtown anda bisa ambil subway line 3 dan berhenti di stasiun Dongnimmun, lalu keluar di pintu 5. Dari situ jalan kaki sekitar 5 menit untuk mencapai gerbang utama.

Saya sudah pernah mengunjungi beberapa museum penjara, mulai dari Alcatraz di San Francisco, sampai War Remnant Museum di Ho chi Minh. Tapi penjara Seodaeom inilah yang bikin bulu kuduk berdiri. Perasaan takut dan tidak nyaman menyelimuti, khususnya di ruang bawah tanah di area penyiksaan, dimana terdapat diorama mengerikan yang membuat sedih kenapa manusia bisa begitu kejamnya.

Selain ruang penyiksaan, ada dua tempat lagi yang mengaduk perasaan. Yang pertama ruangan dimana terdapat foto-foto narapidana pro kemerdakaan Korea. Yang kedua adalah sebuah pohon besar yang terletak di sebelah pintu eksekusi. Narapida yang akan dihukum mati pasti memeluk pohon itu sembari berteriak histeris, berharap ada yang menyelamatkan mereka dari maut.

Ketika pertama menginjakkan kaki di museum ini, saya tidak punya ekspektasi tinggi. Jadi cukup kaget melihat begitu banyak artefak dan informasi yang tersedia. Saya jadi mengerti mengapa Bangsa Korea begitu nasionalis, dan sampai sekarang pun masih banyak yang antipati terhadap Jepang.

img_7876

4. Bermain piano di Seoullo 7017

Salah satu tempat yang saya sukai di New York adalah Highline. Setelah tau bahwa ada Highline versi Korea di Seoul, saya pun gak sabar untuk berkunjung.

Seoullo 7017 adalah jembatan layang yang disulap menjadi taman kota sepanjang 1.024 km yang didedikasikan untuk pejalan kaki. Angka 7017 mempunya arti khusus. 70 diambil dari 1970, tahun pertama jembatan itu dipakai, dan 17 dari 2017 yaitu tahun saat jembatan layang dirubah menjadi taman kota. 

img_7873

Saya berkunjung saat winter. Suhu saat itu dingin, toko dan kafe di jembatan pun tutup. Hanya segelintir pejalan kaki lalu lalang, itu pun kebanyakan turis. Meskipun demikian pemandangan sekitar tetap mempesona. Anda bisa melihat kendaraan lalu lalang, serta berjalan diapit gedung-gedung menjulang tinggi. Namun sayang cuaca saat itu tidak mendukung untuk eksplorasi lebih jauh. Berikut beberapa foto yang saya ambil disana.

img_7870

img_7872

img_7874

5. Eksplorasi Euljiro, daerah kuno yang kembali ngetren

Diantara dua daerah wisata terkenal yaitu Myeong-dong dan Dongdaemun, ada sebuah daerah bernama Euljiro. Akhir-akhir ini, daerah itu menjadi populer bagi kaum muda, sampai disebut hipjiro. Jalanan antara stasiun Euljiro 3-ga dan stasiun Euljiro 4-ga dipenuhi dengan kafe dan restoran yang letaknya tersembunyi. Berikut beberapa tempat yang saya kunjungi.

  • Coffee Hanyak-Bang berada dekat dengan stasiun Euljiro 3-Ga. Kafe ini tersembunyi dibelakang gang sempit. Dekorasinya megah dengan aura Old shanghai, sehingga saya merasa seakan berada di dalam film arahan sutradara ternama, Wong Kar Wai. 

  • George Seoul adalah kafe di Euljiro yang berada dalam gedung tua di jalanan sempit. Kafe ini mempunyai konsep retro, dengan sofa tua warna warni dan meja baja. Musik 70an terdengar sayup-sayup diantara suara para tamu yang asik berbincang sembari menyeruput kopi panas dan menikmati kue coklat terkenalnya.

  • Soosunhwa Hotel adalah bar yang terletak di lantai 4 gedung tua daerah Euljiro. Gedung ini dikelilingi toko-toko barang bangunan, jadi jalanannya berisik dan berantakan. Tempat ini tersembunyi ,apalagi papan namanya kecil sekali. Oh ya, gedung ini gak ada lift. Mungkin sengaja ya, jadi sampai atas langsung haus sekali jadi Mesan minum banyak. 😂

Itulah 5 tempat anti-mainstream yang saya kunjungi di Seoul? Apakah ada tempat anti-mainstream lainnya yang bisa anda rekomendasikan?

24 thoughts on “5 kegiatan anti-mainstream di Seoul

  1. Wah, wahhh seruuuu banget!
    Aku baru2 ini juga lagi seneng banget mantengin drakor, dan berharap bisa “napak tilas” ke spot yg jadi lokasi syuting.
    Btw, taman bermain yg nomor 1 itu kayaknya nongol juga di pilem Korea “All about My Wife”

  2. waaww ini beneran anti-mainstream sih. Aku penasaran sama Yongma Land dan ternyata banyak yang nyebut ini sebagai taman horor ya. Bener-bener udah nggak terawat, jarang yang dateng, tapi seru juga dijadiin tempat shooting/foto-foto wisatawan.

    Dan aku setuju dengan penjara di atas, bikin bulu kuduk merinding, meski cuma lihat fotonya! Syereemm~

    • Kayaknya tempat2 yg aku datengin semuanya bernuansa horor ya. Hahaha

      Yongma land katanya rame bgt pas acara halloween. Jadi penasaran mau kesana lagi pas ada event.

      Banyak banget tempat2 di Seoul yg aneh2. Sayang waktunya terbatas. Kalo kesana lagi mau bikin seoul anti mainstream jilid 2 😂

  3. Anjayyyyy aku jadi kepengen ke Yongma Land, sumpah menarik sekali buat hunting foto-foto. Dan aku belum nyobain gurita mati berasa idup itu huhuhu. Betewe udah pernah nonton The Battleship Island belum? Salah satu film tentang kekejaman perang Jepang-Korea dan berdasarkan kejadian nyata.

    • Yongma land asik bgt utk foto2. Kan sering jd lokasi video klip & film.
      Waaaah belum nonton battleship island. Tp pernah nonton documentary ttg pulau itu. Skrg dibuka utk turis kan?

    • Iyaaaa aku kalo jalan2 nyari yang aneh dan unik2. Rada2 bertema horor dan sejarah. 😂

      aku nonton KDrama juga, tapi belum tertarik utk ngunjungin lokasi syutingnya, kecuali kalo unik. Contohnya sunshine studio, lokasi syuting Mr.sunshine. Keren bgt kayaknya.

  4. Hi Mbak Clara. Salam kenal. Saya tahu mbak pas ikut live instagramnya whatravel.

    Eh ini lagi googling tentang liburan ke Korea kok mengarah ke sini. Kayaknya pilihan ini benar-benar antimainstream ya. Soalnya destinasi populernya aja kayaknya gak bisa dikunjungi semua dalam waktu kunjungan singkat sesuai jatah cuti.

    Yang menarik dicoba kalau menurut saya ya makan gurita ini ya. Serem sih emang. Waktu itu sempat lihat video juga tentang orang yang makan gurita hidup dan berakhir dengan bibirnya ‘digigit’ sama tentakel gurita tadi. Hihihi 😷

    • Salam kenal juga. Makasih ya dah mampir ke blogku 🙏

      Waktu itu aku 10 hari liburan di Seoul doang. Jadi 7 hari pertama ke tempat2 populer turis, setelah itu baru deh nyoba yg aneh2. Bahaha

      Gurita yg aku makan dah mati sebenernya. Dah dipotong kecil2, tp sarafnya masih gerak. Aku gak tega makan yang masih hidup lgs masuk mulut. Sadis bgt itu sih. 😢

      • Waah baik. Terima kasih ya infonya. Ntar aku tanya-tanya lagi deh kalau udah mau ke Seoul. Tahun ini kayaknya masih riweh deh mbak mau jalan-jalan. Apalagi ke luar negeri.

        Kayaknya kalau mau nyoba makanan yang ‘aneh’ nanti pengen makan ikan tuna mentah aja yang di Jepang hehehe 🙂

  5. saat dengar nama Yongma Land, aku kepikir taman isinya kipas angin atau penanak nasi merek Yongma 🤭

    Yongma Land ini mirip kayak Taman Festival di Bali yang terbengkalai dan terkesan angker itu, yak..

    menarik ini beberapa tempatnya, cuma kalo misalnya aku ke sana, kayanya masih mencari area yang turistik dulu.. kalo dari list, lebih penasaran ke Penjara Seodaemun, karena aku suka banget sama museum dan tempat bersejarah..

    • Iya, pertama kali denger Yongma Land jadi inget kipas angin. Hahaha

      Wah aku malah belum tau ttg taman festival di Bali.

      Aku bisa banyak ke tpt unik itu krn 10 hari cmn dihabiskan di Seoul doang. Jadi wisata mainstream nya dah dihabisin di minggu pertama. Korea keren kok. Jadi pengen kesana lagi 👍

  6. Wah semua semuanya seru dan memang anti-mainstream! Belom pernah dengar semua, baru baca ceritanya Clara ini. Yongma Land menarik banget, kayak lagi di film Zombieland! Terus jembatan tengah kotanya pun cantik, ada ornamen tradisional tapi dia di antara gedung dan jalan besar, terbuka pula, ngebayangin sensaninya seru yah! Btw Mba pas makan gurita yang masih gerak-gerak, itu dikunyah apa langsung telan? Terus pas ditelan, masih ada berasa gerak-gerak gak di tenggorokan?

Leave a comment