Kalau ditanya dimana tempat ziarah bagi pemeluk agama Katolik, orang awam pasti langsung teringat Vatican, Yerusalem, atau Lourdes di Perancis. Padahal ada satu tempat yang gak kalah populer yaitu Fatima, sebuah kota di Portugal yang terletak 142 km sebelah utara Lisbon. Seperti Lourdes, Fatima juga didedikasikan untuk menghormati Bunda Maria, dan tiap tahunnya lebih dari 4 juta orang berkunjung kesini. Bahkan presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa, sempat mampir mengucap syukur ketika Portugal menang Euro Cup 2016.
Sudah lama keluarga kami ingin ke Fatima, tapi selalu saja ada kendala, entah tidak ada waktu, atau karena berkunjung ke tempat lain. Kali ini, ibu saya bersikukuh untuk berziarah kesana hingga akhirnya tanggal 26 December 2016, kami menapakkan kaki untuk pertama kalinya di Fatima. Berikut sekilas cerita perjalanan disana.
Asal Mula Fatima
Kisah Fatima berawal dari tiga anak gembala bernama Lucia, Fransisco, dan Jacinta yang bertemu dengan seorang wanita cantik bermandikan cahaya. Wanita ini tidak mau mengakui siapa dirinya, tapi berjanji untuk mengunjungi mereka tiap tanggal 13. Antara bulan Mei sampai Oktober 1917, wanita ini menampakkan diri untuk mengajari doa Rosario sembari berbagi rahasia tentang kehidupan dan alam kematian. Ketika berita ini didengar masyarakat, banyak yang tidak percaya karena mengganggap ketiga anak itu berbohong dan mencari perhatian. Namun dengan berjalannya waktu para penduduk malah dibuat penasaran.
Pada tanggal 13 oktober 1917, 70 ribu orang berkumpul di sebuah ladang setelah mendengar berita bahwa wanita bercahaya akan menampakkan diri untuk terakhir kalinya. Pengunjung datang dari berbagai penjuru Portugal, termasuk media massa dari Lisbon dan Porto. Hujan lebat pun tidak mengurungkan niat masyarakat untuk hadir.
Tepat pukul 12 siang, hujan lebat tiba-tiba berhenti, langit terbuka, dan matahari muncul. Namun semakin lama, matahari terlihat mendekat, kemudian berputar. Masyarakat berteriak ketakutan karena berpikir hari kiamat sudah datang.
Ketika suasana sedang kacau, Lucia, salah satu anak gembala, menenangkan masyarakat dan berkata bahwa sang wanita akan pergi jauh dan meminta untuk dibangun gereja di lokasi tersebut. Tidak lama, langit kembali terang seakan tidak terjadi apa-apa. Sampai saat ini tidak ada yang bisa menjelaskan apa yang sebenernya terjadi hari itu, sehingga fenomena itu diberi nama Miracle of the sun atau keajaiban matahari.
Gereja Fatima
Kota Fatima menarik peziarah dari seluruh penjuru dunia khususnya pada bulan Mei dan Oktober. Biasanya mereka berkumpul di lapangan Cova de Iria tempat bunda Maria menampakkan diri. Lapangan ini bisa memuat 250 ribu orang dan besarnya 2 kali lebih luas dibanding lapangan Santo Petrus di Vatican.
Gereja Fatima mulai dibangun pada tanggal 13 Mei 1928 dengan menggunakan batu kapur. Menara gereja dibangun setinggi 65 meter yang puncaknya didekorasi sebuah mahkota perunggu seberat 7000 kg. Arsiteknya seorang Belanda bernama Gerardus Samuel van Krieken, yang keburu meninggal sebelum hasil karyanya selesai.
Gereja ini memiliki 65 lonceng, yang terbesar seberat 3000 kg. Pada menaranya berdiri patung Bunda Maria setinggi 4 meter dengan berat 14 ton. Di gereja inilah 3 anak gembala itu dimakamkan.Jacinta dan Fransisco meninggal pada umur 10 dan 9 tahun, sedangkan Lucia meninggal tahun 2005 pada umur 97 tahun.
Rumah anak gembala
Kalau anda ke Fatima, jangan lewatkan untuk berkunjung ke rumah peninggalan Jacinta, Fransiscus, dan Lucia, yang sekarang dijadikan museum. Lokasi rumah ini agak keluar dari pusat kota, sekitar 40 menit jalan kaki. Sebenarnya ada jalan yang lebih cepat, tapi karena salah memilih rute, kami harus mengambil jalan memutar yang ternyata rute jalan salib. Kalau anda kesasar dan masyarakat sekitar tidak ada yang bisa bahasa Inggris, sebut saja ‘Jacinta’, orang langsung mengerti dan memberi petunjuk.
Sesampainya di lokasi, kami lega karena museumnya masih buka. Masuk museum ini gratis, anda hanya diminta untuk memberi sumbangan seiklasnya. Di bibir pintu, kami disambut seorang wanita setengah baya yang bertugas sebagai guide. Tapi dia tidak begitu bisa bahasa Inggris, karena tiap kali saya tanya, dia hanya bisa tersenyum sambil menggeleng pelan. 😓😆
Pada tahun 1917 sedang berlangsung perang dunia pertama. Ekonomi lemah, sehingga banyak keluarga yang hidup dalam kesederhanaan. Di museum ini anda bisa melihat gambaran kehidupan ketiga anak gembala pada masa itu melalui perabotan rumah di kamar tidur, ruang dapur, ruang makan, dan juga puluhan foto yang dipajang di ruang tamu.
Keluarga Jacinta memperoleh pendapatan dari menjual buah zaitun dan susu domba. Ternyata di belakang museum masih ada kandang dombanya. Sore itu terlihat seorang kakek sibuk mencuri hati cucunya dengan memberi makan dua ekor domba gendut. Si cucu tidak mengindahkan, asyik main sendiri. Justru malah saya dan beberapa turis lain yang mengerubungi si kakek sambil foto-foto. Salah satu turis Amerika bahkan mengira ini bagian dari atraksi museum. 😂😆
Ada satu foto yang paling terkenal dari ketiga gembala dengan latar belakang rumah berbatu. Ternyata foto itu diambil tepat di depan rumah Jacinta, yang sekarang berubah fungsi menjadi museum. Untung bagian sisi rumah itu masih ada sehingga para peziarah bisa berpose tepat di lokasi foto legendaris itu.
Perjalanan Menuju Fatima
Rute paling mudah untuk menuju Fatima adalah menggunakan bis antar kota dari stasiun Sete-Rios di Lisbon. Metro paling dekat adalah Jadin Zoologio, yang berada tepat diseberang stasiun. Jadwal bis ke Fatima ada tiap jam dari 8 pagi sampai 8 malam dengan harga 20 euro pulang pergi. Perjalanan ditempuh dalam waktu 90 menit dengan menggunakan bis Rede-expressos. Meskipun bisa membeli langsung di stasiun saya anjurkan untuk beli online khususnya antara bulan Mei sampai oktober.
Sedikit peringatan, rute ini penuh dengan kakek nenek yang mau plesir berziarah,lho. Tiap kali bis berhenti di satu kota, mereka bertepuk tangan riuh. Rame sekali 😂
Ibu saya juga sempet beradu mulut dengan wanita berkulit hitam yang mencuri tempat duduknya. Mereka berdua beragumen sahut-sahutan dengan bahasa Inggris yang sama-sama kacau. Untungnya ibu menang, dan wanita itu pindah ke tempat duduk sesuai nomer tiketnya 👍😆
Toko Suvenir
Sesampainya di stasiun bis Fatima, kami langsung mendapati berderet toko yang menjual pernak pernik keagamaan. Yang menarik adalah ketika mendatangi sebuah toko dengan tulis ‘Free English guide’. Seketika muncul seorang ibu setengah baya yang mempersilahkan kami masuk. Dengan cekatan dia mengeluarkan peta dan langsung memberi informasi mengenai tempat-tempat yang wajib dikunjungi.
Menurut pengalaman, saya agak kurang nyaman kalau ada sesuatu diberikan secara gratis. Pasti ada udang dibalik batu. Dan memang bener, ujung-ujungnys dia jualan. Tapi saya hargai karena tidak pernah memaksa, dan mungkin ini cara paling efektif menarik pembeli dengan banyaknya saingan. Harganya pun lebih murah dibanding di dalam area gereja. Kemampuan menjualnya bagus. Jadi yang rencananya hanya mau membeli beberapa kalung rosario, malah borong kipas segala 😓
Yang unik di Fatima
Ada 3 hal unik yang saya liat di Fatima. Pertama adalah banyaknya pohon zaitun. Ternyata Fatima dulunya salah satu penghasil zaitun terbesar di Portugal.
Hal unik kedua adalah ketika saya melihat banyak sekali orang yang berjalan sambil berlutut mengintari gereja. Kira-kira dibutuhkan waktu 30 menit utk satu kali putaran. Pasti sakit, dengkulnya? Ternyata ada kepercayaan apabila melakukan tradisi ini, permintaan dan doa anda akan terkabul. Apabila terkabul, harus kembali datang mengucap syukur. Saya liat ada beberapa orang yang menggunakan pelindung lutut seperti yang dipakai saat olahraga. Wah curang itu 😂
Hal unik ketiga adalah nama-nama hotel di Fatima yang mayoritas mamakai nama di Alkitab. Contohnya Genesis (kitab kejadian), Alleluya, Santa Maria, dan banyak lagi.
Kalau anda berada di Portugal, gak ada salahnya mengunjungi Fatima, meskipun bukan Katolik. Disini pengunjung bisa menikmati keramahan penduduk lokal sekaligus memahami adat istiadat dan sejarah Portugal ratusan tahun silam.
Menarik 🙂
Kalau Ibu saya masih ada, pasti seneng banget kalau dibawa ke sini. Hehe.
Iyaaaa, saya yakin dia seneng. Kotanya kecil, tenang, bagus. Ibu saya juga dari dulu cita-citanya kesini. Baru kesampean des kmrn.
tulisannya keren. enak dibaca. cara penyampaian lugas dan profesional. mantap
Wah makasih banyak udah mampir di blog ini. Dpt pujian lagi 😀👍
Saya baru membaca novel Paulo Coelho yang berjudul di tepi sungai Piadra aku duduk dan menangis. Saya membaca akan nasib yang menimpa dua bocah kecil yang melihat penampakan iBunda Maria. Aku mencarinya dan menemukan tulisan ini. thanks.
Iya, baca dan liat fotonya aja kerasa tenang kotanya. Gembala kecil, buah zaitun, susu domba, dan rumah batu gitu.. Berasa baca Alkitab.
Bener bgt!! Itu juga yang aku rasakan wkt disana 👍
Duh sayang banget aku ga sempet ke Fatima pas ke Lisbon, udah timbang2 pengen kesana tp waktunya mepet dan masih pengen liat Sintra juga.
Cla, udah pernah ke rumah Bunda Maria yang terakhir di Ephesus, Turki ?
Aku pernah ke rumah Bunda Maria di Ephesus. Tapi lokasi ini sebenernya baru mulai populer beberapa tahun terakhir . Rumah Maria sendiri masih diperdebatkan keasliannya karena blum ditemukan bukti arkeologi yang kuat. Tp setidaknya daerah itu (bukan rumahnya ya) sudah dpt approval dari Vatican sebagai tempat ziarah.
Seru jalan-jalan keluarga, ke Eropa lagi
Iyaaaa ajang ngumpul setaun sekali 👍
Wah ternyata dari 3 anak yg selamat cuma satu saja dan berusia panjang sekali. Pasti sulit bagi lucia yg akhirnya hidup dan kisahnya menjadi legenda sedang kedua orang yang juga saksi hidup keajaiban sudah tiada diusia yg sangat belia.
Iyaaaa betul. Akhirnya setelah dewasa lucia memutuskan menjadi biarawati. Jadi selebriti dia, sampe didatengin Paus segala 👍
Meskipun saya tidak menganut agama yang sama dengan Mba, saya seneng baca cerita kaya gini 🙂 Kira-kira apa ya perasaan tiga anak suci itu 🙂
Makasih dah mampir ke blog aku 😀 wah anak2 itu pasti takut ya, dan juga hrs menghadapi masyarakat yg gak percaya. Masih umur 7-10 taun loh. Pasti stres jg.
Penasaran kenapa Bunda Maria ga nunjukkin diri di depan orang-orang itu ya? Mungkin, Bunda Maria sanggup nunjukkin diri ke ketiga anak suci aja 🙂
mungkin sudah menampakkan ke orang yang tidak percaya.. tapi karena tidak percaya ya tidak terjadi perubahan apa pun..
Thanks sahringnya Clara, aku baca asal muasalnya ini sampai merinding sendiri, Miracle do happen ya 🙂
Iyaaa betul. Emang bikin merinding. Tapi berani juga ya anak2 itu mengakui dpn masyarakat umum. Pasti berat jg awalnya kalo gak dipercaya.
Aku baru tahu soal kota Fatima ini, kak. Kalau 3 kota lainnya itu tahu hahaha (parah kalau sampai nggak tahu juga)
Aku takjub Bunda Maria sebegitunya menampakkan diri di bumi, sampai bermandikan cahaya begitu. Miracles do happen ya!
Iyaaaa Fatima emang termasuk jarang didatengin sama org Indo krn di Portugal, kan belum terlalu ngetop dibanding Perancis. Tempatnya jg sepi dibanding Lourdes dan jarang org Asia.
Gereja nya keren bangat. Walaupun dibangunnya cukup lama tapi kesan mewah, megah, agung dan lain-lain tergambar dari tampilan gerejanya yach.
Iyaaaa aku suka bgt gerejanya. Tp di dalemnya gak se megah luarnya sih. Tp tetep aja keren!
Thanks
Suatu hari Aku ingin kembali lagi ke sana…,mengajak keluarga kecil ku ke Fatima…. Obrigada.
saya senang tulisan pengalaman ini…..
Terima kasih dah mampir di blog ini, dan atas komen positifnya 👍
Tulisan mba Clara , memberi inspirasi untuk berkelana kesana, terima kasih .
Terima kasih ya dah mampir ke blog aku. 🙂
Merinding, mbak mbacanya. Saya berdoa suatu hari mudah2an bisa ke sana. Artikel Mbak luar biasa.
Terima kasih dah manpir ya 😀
Senang bisa membaca kisah perjalanan ziarahnya Mbak Clara, semoga suatu saat bisa berziarah ke sana. Salam, Terpujilah nama Yesus Maria dan St Yoseph untuk selama-lamanya.
Wah makasih ya udah mampir di blog aku. Selama percaya, aku yakin pasti dikasih jalan buat kesana. Amin!!!
Menarik.
tpi kira2 btuh brapa duit untk ziarah ke Fatima dri Indonesia?
Semua tergantung harga pesawat karena dilihat dari season. Fatima tidak punya airport jadi harus terbang ke Lisbon kemudian naik bis ke Fatima. Kalo Fatima sendiri harga hotelnya sekitar 1 juta-an semalam untuk 2 orang. Trus kotanya kecil. Jadi 2-3 hari sudah cukup. Kemana mana bisa jalan kaki atau naik taksi. Untuk makan paling sekitar 200-300 ribuan per orang per hari.
Waktu saya kesana gak nginep karena lebih banyak menghabiskan waktu di Lisbon. Jadi pulang hari dengan bis.
tulisan nya mantap. cara penyajian sgt lugas dan profesional.
Makasih ya 😀
Hello Clara,
kamu sangat beruntung bisa plesiran sekaligus ibadah ke Fatima. mudah2an Tuhan berkenan padaku juga suatu ketika bisa ke Fatima. amin!!
Iyaa saya bersyukur sekali. Saya doaiin km bakalan nyusul beribadah juga di Fatima.🙏🙏😇
Makasih ya dan mampir 😀
Sis clara,
bis dr Lisbon 20 Euro pp, itu naiknya dr stasiun mana ya?
Terus hagra 20 pp itu klo pulangnya besoknya bisa dipake juga ga ya?
apa harus pp di hari itu juga?
sama satu lagi knp sis ga nginep di Fatima aja? 😀
Padahala kan kayanya kotanya bagus, biar jd pertimbangan jg mending nginep Fatima atau balik Lisbon.
Oh iya last question, disini ada acara2 religi jg ga ya kaya di Lourdes?
Hi Nico,
Dari Lisbon naiknya dari stasiun Sate-Rios. Waktu itu aku beli yang pulang hari, kalo nginep mungkin aja harganya sama. Cek aja disitu ini: https://www.rede-expressos.pt/en/
Agak nyesel juga gak nginep Fatima. Tapi awalnya memilih pulang hari karena rada repot kalo bawa2 koper. Jadi memutuskan base camp di Lisbon. Tapi kalau lain kali kesana lagi, pasti bakalan nginep dan langsung lanjut ke Porto.
Di Fatima ada kok acara2 religi seperti prosesi lilin malam hari. Makanya nyesel nih gak nginep. hahahahaha
walaupun aku belum kesana namun dengan ceritera mbah Clara ini aku semakin tahu tengtang penampakan Bunda Maria Fatima kepada ketiga anak St. Ftrancisco, St Jacinta dan St Lucia …
Terima kasih ya dah mampir ke blog aku. 😃
Walaupun saya blm bisa berangkat, setidaknya sdh bisa menikmati cerita perjalanannya.
menambah refrensi iman katholik dan pastinya menarik.terasa singkat skli ceritanya,lain kali ditambahin lagi cerita yg lain yah. Hhhhh .trims
Makasih ya udah mampir. Emang nih ceritanya singkat soalnya cmn sehari disana. Nyesel. Harusnya setidaknya nginep jadi bisa menikmati suasana misa lilin pada malam hari. Semoga suatu saat diberi kesempatan lg kesana.
walaupun kita belum sempat ke tempat itu tp lewat cerita perjalanan mba Clara itu menambahkan refresin bagi Iman Katholik yang jelas kita sngat nikmati dengan pstingan foto2 tempat para santa itu pokoknya mantap …..
Sangat menarik, kayak liat senja di seminyak, simpel tapi dalem. tulisan yg sederhana kata2nya, tapi sarat maknanya. .
Terima kasih.
Mhon ijin share kisah mba Clara.🙏🙏🙏👍👍👍👍
Mhon ijin share kisah mba Clara.🙏🙏🙏👍👍👍👍
Silahkan di share 😀
Terima kasih atas berbagi pengalaman di Fatima. Sangat menyentuh. Mengingatkan kami untuk ke sana sebagai ungkapan Syukur. Ave Maria🙏🏻
Terima kasih dah berkunjung ke blog saya. Kalo ada kesempatan harus berkunjung kesana. Bagus sekali 👍👍
Terima kasih dan mampir di blog ini ya. Menurut saya tempat yang wajib didatengin. Gak kalah menarik kok dibanding Lourdes 👍🙏
Trimakasih banyak..Very very inspirative… 2019 saya k Eropa Belanda Jerman Belgia n France tapi nyesel nda sompat ke Fatima. Nex time..jika Tuhan berkenan….Bunda Maria Fatima. Doakanlah kami.
Wahhh!! Lain kali harus banget ke Fatima. Saya aja nyesel karena disana cmn sehari. Semoga saya juga bisa diberi kesempatan kesana lagi. Amin 🙏🙏
Pingback: Tiago Varanda, Imam Tunanetra dengan Kesaksian Iman yang Tangguh
wisata religi
Mantap.. Kapan datang kunjung juga ke Kota tua Guimarães, tempat lahir negara Portugal… Salam
Kalo ke Portugal lagi, bisa kunjungi kami di bagian utara, Guimarães dan Braga. Banyak tempat2 sejarah dan menarik.. Bisa kontak nmr wa +351968861824.
Clara, ceritain dong asal muasal kota itu diberi nama Fatima. Rasanya agak sedikit aneh ada kota di Portugal bernama Fatima.