Tuk-tuk atau bajaj adalah alat transportasi umum yang identik dengan Thailand, India, dan Indonesia. Meskipun sekarang lebih sering terlihat di Asia, ternyata transportasi ini awalnya dibuat di Italia oleh perusahaan Vespa sebagai alternatif murah setelah perang dunia kedua.
Tuk-tuk sangat populer di negara padat penduduk karena bentuknya kecil sehingga mudah menavigasi jalan sempit. Saya cukup terkejut ketika melihat banyak sekali tuk-tuk di Lisbon yang bentuk dan warnanya persis seperti bajaj yang sering mangkal di depan rumah Jakarta. Karena penasaran, saya bersama keluarga memutuskan untuk keliling Lisbon naik Tuk-tuk.
Kontroversi tuk-tuk di Lisbon
Bagi turis, mengendarai tuk tuk adalah kegiatan menyenangkan untuk mengenal kota Lisbon. Umumnya para supir bisa barbahasa Inggris dengan baik sehingga bersedia menjadi guide untuk memberi penjelasan singkat tentang sejarah dan arsitektur kota. Namun untuk tur anda harus merogoh kocek 50 euro sejam, tapi diberi kebebasan untuk memilih rute manapun yang diinginkan asalkan tidak melebihi waktu yang ditentukan.
Bagi penduduk lokal, Tuk tuk dianggap hama. Selain berisik, juga menimbulkan polusi, membuat macet, dan cepat ‘berkembang biak’. Dalam beberapa tahun saja jumlahnya sudah ratusan dan mendominasi jalan. Meskipun dipromosikan ke turis sebagai transportasi khas portugal, sebenarnya kendaraan ini diimport dari Thailand dan baru muncul di Lisbon beberapa tahun belakangan setelah jumlah turis meningkat.
Sopir Tuk tuk yang cantik
Cara memanggil tuk-tuk sama seperti di Indonesia, yaitu dengan berteriak melambaikan tangan. Kendaraan itu akan segera berhenti dan parkir seenaknya, sehingga sering terdengar klakson marah dari mobil yang lalu lalang. Di Lisbon ada dua macam tuk tuk. Ada yang kecil menampung dua penumpang, dan yang besar empat penumpang. Peraturan disini ketat. Jika ketahuan membawa penumpang melebihi kapasitas akan dikenai sanksi.

Menawar Tuk-tuk
Supir tuk-tuk yang juga merangkap guide saya hari itu adalah seorang wanita cantik berumur 26 tahun. Bahasa Inggrisnya sangat bagus tanpa aksen. Ternyata dia adalah orang Amerika yang lahir dan dibesarkan di Washington DC dan baru pindah sekitar 4 tahun yang lalu bersama ibunya yang asli Lisbon.
Supir tak-tuk ini bercerita bahwa dia sangat mencintai Portugal karena suasananya yang kekeluargaan dan sudah jenuh dengan budaya individualis Amerika. Selama tinggal di Lisbon hidupnya terasa lebih tenang dan bebas stres. Apalagi setelah Trump berkuasa, keadaan Amerika terasa tidak kondusif sehingga sampai saat ini belum ada keinginan untuk kembali ke negara kelahirannya.

Ibu dengan supir tuk-tuk

Berfoto dengan supir tuk-tuk
Tempat menarik untuk dikunjungi naik tuk-tuk
Ketika naik tuk-tuk, banyak tempat yang kami datangi, tapi ada tiga yang paling berkesan yaitu Portas do Sol Mairaduoro, Senhora do Monte Miradouro, dan Pantehon.
Portas do Sol Miradouro adalah sebuah dataran tinggi dimana pengunjung bisa melihat pemandangan kota dengan latar belakang sungai Targus, gereja Sao Vicente, dan kota tua Alfama dengan jalan-jalannya yang berliku. Tapi yang paling asyik adalah menikmati kopi khas Portugal sambil memandang matahari terbenam di kejauhan.

Pemandangan dari Portas do Sol

Kota tua Alfama

Santai ngafe sambil melihat pemandangan
Tidak jauh dari lokasi cafe, ada sebuah patung marmer Santo Vincentius Saragossa – santo pelindung kota Lisbon, yang dibuat oleh seorang pemahat Portugis terkenal bernama Raul Xavier.
Santo Vincentius adalah seorang pastor yang disiksa dan dibunuh tentara Romawi karena mempertahankan imannya. Menurut legenda, ketika Santo Vincentius meninggal dan jasadnya dibuang di jalan, ratusan burung gagak melindunginya dari serangan burung pemakan bangkai sampai para pengikutnya datang untuk menguburnya.
Tahun 1173, kerangka santo Vincentius dibawa dengan kapal laut ke gereja di Lisbon. Alkisah ketika berlayar, langit gelap gulita karena banyaknya burung gagak yang mengiringi perjalanan itu. Begitu legendarisnya cerita ini, sehingga lambang kota Lisbon adalah sebuah kapal laut dengan dua ekor gagak hitam yang bertengger pada tiap sisinya.

Lambang kota Lisbon: kapal layar & burung gagak
Tempat kedua yang kami datangi adalah Senhora do Monte Miradouro yang artinya Bukit Bunda Kudus. Tempat ini adalah dataran tertinggi di Lisbon dengan pemandangan lebih luas dibanding perhentian pertama. Dari puncak bukit ini anda bisa melihat istana São Jorge’s, daerah Mouraria, Biara Carmo, dan daerah Monsanto. Tempat ini indah dan tidak begitu ramai. Karena lokasinya agak diluar pusat kota, banyak pengunjung yang mengurungkan niat kesini. Daerahnya dibuat seperti taman dengan banyak pohon rindang dan terlihat banyak keluarga duduk piknik.

Pemandangan dari dataran tertinggi di Lisbon
Di bukit ini ada sebuah kapel bernama Nossa Senhora do Monte. Banyak wanita hamil datang kesini karena dipercaya apabila berdoa di kapel ini, mereka akan diberi kemudahan dan perlindungan saat melahirkan.

Di depan kapel Bunda Maria
Tempat ketiga yang kami datangi adalah sebuah gereja benama Santa Engracia di daerah Alfama yang dibangun pada abad ke 17. Sekarang gereja ini sudah berubah fungsi menjadi pantheon (musoleum). Banyak orang terkenal dikuburkan disini. Mulai dari Vasco de Gama sampai pemain bola Eusebio. Gosipnya setelah meninggal Christiano Ronaldo akan dimakamkan disini.

Musoleum Pantheon
Kalau anda ada kesempatan berkunjung ke Lisbon, saya anjurkan untuk mencoba naik tuk-tuk. Banyak sekali yang bisa dilihat dan pengalamannya mengasyikan, apalagi kalau masuk ke dalam gang sempit. Sekedar tips, tuk-tuk hanya beroperasi antara jam 9 pagi sampai jam 9 malam, dan hanya tersedia di beberapa titik kota. Jadi sebaiknya tuk-tuk digunakan untuk wisata santai cuci mata, sedangkan untuk tujuan lebih jauh gunakan taksi. Jadi penasaran gak untuk mencoba naik tuk-tuk di Lisbon?

Rame-rame naik tuk-tuk
Waah, keren banget ada mbak2 kece yg jadi driver tuk tuk. Enjoy the trip bareng Ibu yaaa 🙂
Iyaaa. Mbak Kece dan jago bahasa Inggris. 👍
Ha ha ha supirnya keren dan lancar bahasa inggris pula. Mungkin bisa tuh dijadiin standar kualitas buat supir2 bemo di indonesia. Siapa tahu juga bisa menarik turis asing. Cuma ya harus dibantu sama pemerintah juga sih promosi bemonya.
Waaahhh kalo supir bemo di indo cantik2 adanya pemuda lokal yang pada rebuatan naik bemo. Hahaha
Wah ternyata di lisbon ada tuk2 juga ya, lebih seru jalan2 pake tuk2 ya
Tapi sebenernya bkn khas Lisbon, diimpor dari Thailand utk narik turis. Untungnya bajaj Lisbon getarannya gak sekenceng yang di Jakarta. Hihihi
Jadi inget bajaj Bajuri ini mba Clara. Hehe. Baru tahu kota di Eropa punya tuk tuk. Seru kayanya.
Iyaaaa kotanya menarik apalagi naik bajaj keliling kota 👍
Wahh baru tahu loh Clara, kalau tuk tuk asalnya bukan dari negara Asia 🙂
Iyaaa aku juga baru tau. 😆
Eh ya ampun aku juga baru tahu kalau tuk-tuk itu aslinya dari Eropa. Tapi akhirnya tuk-tuk Lisbon tetep impor dari Thailand ya hahaha.
Sopirnya cakep, tapi somehow she looks older than her age
Iya ujung2nya import dari asia juga tuk2nya. Kl beli dari Vespa pasti mahal. 😆 aku juga pikir umur mbak tuk2 dah 30-an. Tp biasa, bule emang tampangnya lebih boros dari asia yg lucu imut2. Hihihi
Hihi lucu yaa tuktuk malah dilestarikan di Lisbon, sementara di Jakarta bajaj udah tersingkir ke daerah pinggir/perumahan…. cantik supir tuktuknya…
Iyaaa tp bajaj di lisbon juga suka bikin macet, makanya jumlahnya mau dibatasi dan gak semua daerah boleh masuk.
kirain tuk tuk cuma ada di thailand 😀
Iya aku pikir jg gt. 😆
jadi tuk tuk ini aslinya dari mana ya? *terus penasaran* 😀
Aslinya dari itali. Dibuat sama perusahaan Vespa 🛵 setelah perang dunia kedua. Tapi skrg dah jarang dipake, malah ngetop di asia tenggara. 😀
Baru tau di Lisbon ada tuk-tuk hehe. Mungkin mereka butuh becak yang ga berisik ya 😀
Tapi katanya mulai tahun 2017 tuk2-nya bakalan pelan2 diganti pake tenaga listrik. Keren ya 👍
kece sekali view cityscapenya kaaa.
Kotanya damai
Iyaaaa bagus bgt. Apalagi ngopi2 cantik sambil menikmati matahari terbenam. Top 👍
Pemandangannya kece dan tuktuknya juga keren. Keliling kota naik tuktuk pasti nyaman bangat yach.
Berasa naik bajaj sih 😆😆 tp pemandangannya unik dan masuk gang2 sempit. 👍