Untuk mengerti kehidupan sehari-hari suatu negara ataupun kota, salah satu cara terbaik adalah berkunjung ke pasar tradisional. Kali ini saya bersama rekan kerja berkesempatan mengunjungi Sao Paulo Municipal Market. Bangunan ini terletak di tengah kota dengan luas 12,600 m2, 300 toko, dan 1,600 pekerja. Disinilah tempat mayoritas penduduk Sao Paulo berbelanja bahan makanan.
Pasar Municipal terletak di Rua da Cantareira, 306, dekat dengan Rua 25 de Março yang merupakan area berbelanja terkenal di Sao Paulo. Cara paling mudah untuk mencapai pasar ini adalah dengan menggunakan kereta bawah tanah dan berhenti di stasiun Luz atau di stasiun Sao Bento. Namun untuk menghemat waktu, kami memutuskan untuk menggunakan taksi.
Di pasar tersebut ada empat area yang bisa dijelajah yaitu zona makanan tradisional, zona daging, zona buah dan sayuran, dan terakhir adalah food court.
1. Zona Makanan Tradisional:
Zona ini menjual berbagai macam makanan setempat seperti keju, minyak zaitun, kacang-kacangan, beserta makanan kecil dan unik lain-nya . Kebetulan wisata kuliner memang hobi saya. Jadi cukup kalap melihat berbagai macam makanan aneh yang belum pernah dilihat dan dirasakan sebelumnya . Semua potongan keju yang dipersiapkan untuk tester dicoba. Tapi yang terenak adalah keju Provolone dari Itali. Mayoritas penduduk Brazil adalah turunan Portugal dan Itali, oleh sebab itu banyak makanan terpengaruh daerah Mediterania.
Yang paling menarik adalah makanan perpaduan antara dodol guava dan Keju asli Brazil yang teksturnya mirip dengan Feta cheese. Cara memakanya adalah dengan mengoleskan dodol diatas keju. Perpaduan antara manisnya dodol dan asinnya keju dinilai sangat harmonis, sehingga dinamai Romeo and Juliet.

Deretan sosis dan ham
2. Buah dan sayuran
Zona buah dan sayur sangat mengasyikan karena banyaknya buah-buahan yang unik. Meskipun terdapat juga buah dari daerah tropis seperti rambutan, leci, dan manggis. Saya senang cuci mata didaerah ini karena para penjual buahnya rajin memberikan tester. Semuanya dikasih. Rambutan, kurma, anggur, dan banyak lagi. Hal ini membuat saya kerasan. Tapi semakin lama rekan saya menjadi tidak enak karena dari tadi tidak membeli apa-apa, sehingga sayapun dipaksa untuk pindah ke daerah yang lain. Yah sayang sekali, padahal belum kenyang.
3. Zona Daging
Makanan favorit warga Brazil adalah daging. Semua masakan biasanya selalu memakai bahan baku daging. Tidak main-main, porsinya selalu luar biasa besar. Selain daging merah, ikan adalah salah satu bahan makanan favorit mereka. Yang paling populer adalah ikan Cod. Sebagian besar masakan tradisional mereka terbuat dari ikan ini.Sehingga saat paskah ataupun natal, pasar ini akan penuh sesak dengan orang-orang yang antre membeli ikan Cod.

Ikan Cod

Daging sapi mentah yang dilumuri garam supaya tahan lebih lama
4. Food court
Di food court ada restoran yang sangat terkenal yaitu The Hocca Bar. Menurut tour guide kami, pengunjung dari berbagai penjuru Brazil datang ke Sao Paulo untuk mencoba makanan ini. Katanya rasa dagingnya sangat lezat dan ukuran porsinya pun besar. Di Brazil harga-harga makanan tidak terlalu mahal, harganya bahkan lebih murah dibanding di Jakarta. Untuk 1 porsi sandwich ini, harganya hanya sekitar Rp.30.ooo,oo
Menu terkenal Hocca Bar adalah Mortadella sandwich yaitu roti yang diisi dengan potongan daging setebal 4 inci dan dilapisi keju dan saos terkenalnya. 1 porsi sandwich ini biasanya dimakan oleh 2 orang. Saya makan setengah aja memang kenyangnya luar biasa. Saosnya juga mereka jual perbotol. Rasanya pedas.

Hocca bar

Mortadella Sandwich
Kami berada di Municipal Market sekitar 2 jam. Kebetulan hari itu pasar tidak terlalu ramai jadi suasana sangat nyaman utk cuci mata. Sangat menyenangkan karena banyak pengalaman dan informasi baru yang saya dapatkan. Disanalah saya pertama kali menikmati salah satu makanan favorit yaitu keju Provolone yang dikeringkan. Bilamana anda ada kesempatan berkunjung ke Sao Paulo, jangan sampai melewatkan pasar rakyat ini.
nice adventure……
Hai Clara, pasarnya bersih yaa. Apakah yang bagian daging itu ada basah-basah di lantai? Terus buah naga kuningnya lebih besar dari yang suka diimpor ke Indonesia, yummy banget kayaknya! Terus saya malah penasaran, manggis dan rambutan kirain hanya tumbuh di Indonesia, ternyata di Brazil ada juga. Penasaran rasanya kayak apa bedanya hihihi
Kalo ke Paolo wajib bgt ke pasar ini!! Banyak yg bisa ditonton dan nyoba2 masakan lokal 👍👍