Apakah anda pernah nonton serial  TV berjudul American Horror story edisi Freak show? Serial itu menceritakan tentang sebuah museum yang membeli jasad manusia pengidap penyakit aneh atau mengalami cacat fisik untuk dijadikan koleksi.  Ternyata cerita ini terinspirasi dari sebuah museum di Philadelphia bernama Mutter museum.

Mutter museum adalah sebuah museum medis yang koleksinya menarik sekaligus menyeramkan. Contohnya saja disitu ada jasad bayi berkepala dua yang direndam air raksa, tengkorak wanita bertanduk, dan potongan tangan yang diawetkan.  Ngeri kan? Sampai saat ini jumlah koleksi di Mutter museum sudah mencapai 20,000 tp hanya 13% yang dipajang. Dari semua koleksi tersebut ada 5 yang menjadi favorit saya.

 1. Koleksi Tengkorak Dr. Hyrtel

Pada tahun 1800-an, banyak ilmuwan berpendapat kecerdasan dan perilaku manusia berhubungan erat dengan ukuran kepalanya. Semakin besar kepala seseorang, semakin besarlah otaknya.  Dr. Hyrtel, seorang profesor medis dari Vienna menangkis pendapat tersebut dan yakin tidak ada korelasi antara ukuran otak dan ukuran kepala. Untuk membuktikan teorinya dia mengumpulkan tengkorak dari berbagai lapisan masyarakat. Namun metodenya dianggap gila sehingga dia dipaksa untuk pensiun dini.

Koleksi Dr. Hyrtel terdiri dari 139 tengkorak yang berumur lebih dari 200 tahun. Karena rapuh, dibutuhkan perawatan khusus dengan biaya yang besar. Saat ini Mutter Museum menggalakan kampanye ‘adopt a skull’ atau adopsi tengkorak. Pengunjung bisa membantu pelestarian tengkorak dengan memberi donasi minimum $200. Sebagai imbalannya, nama donatur akan dipajang selama setahun di etelase kaca bersebelahan dengan tengkorak pilihannya. Anda tertarik?

 

2. Kerangka Harry Eastlack

Kerangka Harry Eastlack sangat populer di Mutter Museum. Semasa hidupnya Eastlack mempunyai penyakit langka dimana otot, urat, dan jaringan tubuh berubah menjadi tulang hingga seluruh tubuh kaku seperti patung.

Kerangka Eastlack dipajang di etalase museum agar pengunjung bisa menyaksikan sendiri betapa mengerikan penyakit yang dideritanya. Umumnya setelah proses pembusukan, tulang belulang manusia akan terpisah  karena tidak adanya jaringan otot yang berguna sebagai pengikat. Namun kerangka Eastlack justru menempel satu sama lain karena jaringan ototnya telah berubah menjadi tulang tipis yang melapisi kerangka.

Meskipun sudah meninggal lebih dari 30 tahun, kakak perempuan Eastlack selalu datang saat ulang tahunnya untuk mengucapkan selamat ke adik tersayang dari balik etalase kaca. Justru kisah kasih inilah yang sampai sekarang menempel di ingatan saya, bukan penyakit yang dideritanya.

3. Manusia Sabun

Dipojok ruang museum terdapat sebuah peti kaca. Di dalamnya tampak seonggok benda berwarna coklat kekuningan yang awalnya saya pikir tumpukan kain. Semakin dekat terlihat dengan jelas bahwa ini adalah jasad manusia yang sedang menganga tanpa gigi. Inilah si manusia sabun.

Kenapa disebut manusia sabun? Rupanya jenasah ini dikebumikan di daerah dengan suhu dan jenis tanah tertentu yang membuat lemak di tubuhnya berubah fungsi menjadi pengawet. Karena lapisan lemak di tubuhnya yang terlihat lembek dan licin, muncullah istilah manusia sabun. Anehnya museum ini menjual sabun tangan berbentuk manusia sabun untuk  anda pakai dirumah. Kira-kira ada yang beli gak ya?

4. Potongan Otak Einstein

Albert Einstein meninggal tahun 1955. Ketika jenasah Einstein diotopsi, seorang dokter bernama Thomas Harvey mengambil otaknya tanpa sepengetahuan keluarga untuk diteliti. Ketika keluarganya tau, mereka keberatan, tapi akhirnya setuju asalkan otak itu digunakan untuk ilmu pengetahuan, dimana hasil penelitiannya dipublikasikan ke masyarakat luas.  Hingga saat ini, hanya ada 2 tempat di dunia yang diketahui masih menyimpan otak Einstein. Salah satunya adalah Mutter Museum.

5. Usus besar raksasa

Menurut saya, usus besar raksasa adalah kole ksipaling menjijikan. Usus besar ini diangkat dari perut seorang pekerja sirkus yang dikenal dengan sebutan Manusia Balon karena perutnya yang besar. Manusia Balon meninggal  umur 30 tahun karena komplikasi usus yang membuatnya tidak bisa buang air besar selama sebulan penuh. Ketika diotopsi, di dalam usus besarnya terdapat 20 kg tinja. jijik kan? Sekarang usus besar itu dipajang di museum, untungnya isinya sudah diganti jerami.

Kalau ke Philadelphia saya rekomendasikan untuk mampir ke Mutter Museum, apalagi kalau anda penggemar American Horror story. Sayangnya di dalam museum tidak boleh foto jadi gak bisa bernarsis ria dengan manusia sabun atau koleksi mengerikan lainnya. Meskipun agak serem, Mutter museum menawarkan pengetahuan luas tentang sejarah dan ilmu pengetahuan. Sesuai dengan slogannya,” Mutter Museum- Disturbingly Informative”.

 * Semua foto dalam museum diambil dari situs Mutter Museum

Alamat Mutter Museum: