Pernah gak anda merasa kagum pada suatu tempat sampai masih sering terbayang-bayang? Kira-kira itu perasaan saya kalo mengingat Porto. Masih jelas terasa angin malam yang menerpa saat melewati jalan sempit terjal berbatu menuju sungai Duoro, ataupun rasa manis Port Wine yang saya cicipi di Calem wine cellar.
Perjalanan ke Porto sebenarnya tidak direncanakan. Awalnya dari Lisbon mau langsung menuju Santiago de Compostela. Namun ternyata tidak ada rute direct, sehingga terpaksa harus bermalam di Porto. Suatu kebetulan yang berbuah manis, karena disinilah saya menemukan satu lagi kota favorit.
Porto adalah kota terbesar kedua setelah Lisbon yang terletak di dipinggir pantai barat laut Portugal. Kota ini dikenal dengan sebutan ‘Land of the bridges’ atau kota jembatan, dan sangat terkenal di dunia sebagai penghasil anggur Port.
Sebagai salah satu kota tertua di Eropa, Porto termasuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO. Bahkan sebuah organisasi pariwisata ternama, European Best Destination, menempatkan Porto di peringkat pertama sebagai kota yang wajib dikunjungi tahun 2017. Berikut 5 hal yang membuat saya terobsesi dengan Porto.
1. Stasiun Sao Bento
Stasiun São Bento adalah stasiun kota yang diresmikan tahun 1916, dan terkenal dengan azulejo atau ubin lukis yang terpampang di dindingnya. Sampai sekarang, stasiun ini masih aktif beroperasi dan merupakan pemberhetian terkahir saya ketika naik kereta dari Lisbon.

Lukisan dinding di Sao Bento
Stasiun ini dulunya sebuah biara katolik ordo Benediktin yang dibangun pada abad 16 yang terbakar tahun 1783. Tidak lama kemudian, biara ini ditutup karena keadaan gedungnya yang memprihantikan dan dibutuhkan dana besar untuk merenovasi.
Pada abad ke 19, Portugal mengalami era pembangunan. Jaringan kereta api di seluruh penjuru negara pun diperluas. Raja Carlos Ruiz mempunyai ide untuk merenovasi biara Sao Bento yang terbengkalai menjadi stasiun kereta. Selain karena bentuk gedungnya yang unik, juga lokasinya yang startegis di tengah kota. Tapi yang membuat orang berdecak kagum adalah 20 ribu rangkaian ubin keramik azulejo yang terdapat di dalam lobi stasiun.

Lukisan dinding di Sao Bento
Ada empat lukisan dalam rangkaian ubin azulejo yang terdapat di stasiun Sao Bento. Lukisan pertama menceritakan sejarah transportasi Portugal, lukisan kedua tentang kehidupan sehari-hari warga Porto pada abad ke 19, lukisan ketiga tentang keberhasilan Henry si navigator menaklukkan Moroko, dan lukisan keempat menceritakan suasana suka cita saat Raja Joao I dan Ratu Philippa mengunjungi Porto tahun 1387. Proses pembuatan karya lukisan ini dibutuhkan waktu 11 tahun. Meskipun sekarang sudah berumur lebih dari seabad, rangkaian ubin azulejo ini masih terlihat indah dan tidak kusam dimakan waktu.

Lukisan Dinding di Sao Bento
2. Jalan-jalan di Porto
Salah satu daya tarik mengunjungi kota sejarah seperti Porto adalah saat dimana panca indera kita dimanjakan dengan esensi kota setempat. Ditengah hiruk pikuk ratusan orang yang berdesakan menyiapkan hadiah dan hidangan natal, anda masih bisa mendengar lonceng gereja yang berbunyi nyaring di kejauhan. Aroma sedap dari rumah dan restoran menggelitik rasa penasaran untuk mencoba masakan lokal. Demikian juga jalan-jalan setapak membawa anda ke gereja tua yang tersembunyi dibalik gedung modern. Bahkan di pojok jalan anda bisa melihat gerombolan orang bersenda gurau bermain catur sambil menikmati anggur merah.

Jalanan Kota Porto

Jalan sempit kota Porto dan gereja tua
Cara terbaik untuk menikmati Porto adalah dengan berjalan kaki. Saya merasa penduduk lokal sangat ramah. Meskipun banyak yang tidak bisa bahasa Inggris, mereka bersedia membantu memberi informasi arah dengan senyum mengembang.
Untuk berjalan di Porto anda harus kuat fisik. Jalan-jalannya sangat curam dan berliku. Selain itu tidak banyak tempat duduk yang disediakan untuk istirahat. Sehingga beberapa kali kami harus berhenti ngaso di pemberhentian bis.
Warga Porto dikenal sebagai pekerja keras. Banyak bisnis, seni, dan teknologi terbaru berawal dari sini. Bahkan ada pepatah kuno yang menguatkan persepsi tersebut, “Coimbra belajar, Braga berdoa, Lisbon berpesta, dan Porto bekerja’. Sekedar referensi, kota Coimbra terkenal dengan universitasnya, Lisbon dengan kehidupan malamnya, dan Braga dengan gereja-gerejanya.

Tram khas Porto
3. Port Wine
Porto dikenal diseluruh dunia sebagai penghasil port wine. Buah anggur jenis Tinta Barroca, Tinta Cão, dan Tinta Roriz diproses melalui tahap fermentasi di beberapa wine Cellar disepanjang sungai Duoro. Wine jenis ini biasanya terasa manis, berwarna merah, dan dinikmati sebagai hidangan penutup setelah makan. Namun sekarang muncul variant lain yang berwarna putih dengan rasa lebih pahit.

Sandman: Salah satu wine cellar terkenal di Porto. Lambangnya seperti Zorro
Cara mendapatkan Port wine mudah sekali. Bahkan di toko kelontong pun ada. Saya pernah berkunjung ke sebuah toko kecil di persimpangan jalan, yang selain menjual bahan pokok sehari-hari, juga menjual ratusan botol port wine. Jadi hari itu saya memilih botol anggur diantara tumpukan kentang dan sayuran. Bahkan anda bisa menikmati port wine di stasiun bis dengan harga €1 segelas atau 14 ribu rupiah.

Memilih port wine di toko kelontong

Toko wine ada di hampir tiap jalan dan buka sampai malam

Menikmati anggur port di stasiun bis
Di Port0 kami mengikuti tur sebuah wine cellar bernama Calem, yang merupakan salah satu gudang anggur terkenal di Porto. Pada awal tur pengunjung diberi keterangan tentang sejarah wine, lalu diajak untuk melihat tong-tong besar berisi wine berumur hampir seratus tahun. Pada akhir tur, seluruh peserta dibawa ke sebuah ruangan dengan meja panjang. Tiap orang disajikan 3 gelas berisi tiga macam variant Port wine, dari yang murah sampai yang mahal. Ternyata memang bagian inilah yang paling ditunggu karena semua orang terlihat antusias mencicipi wine manis khas Portugis.

Wine tasting di Calem wine Cellar

Menikmati wine di Calem
4. Pemandangan
Porto memang kota yang cocok untuk pejalan. Di tiap tikungan dan belokan selalu ada kejutan baru yang khas dan menarik. Susunan bangunan warna warni, puluhan gereja tua dan rangkaian museum membuat kota ini semakin terlihat cantik.
Daerah favorit saya adalah di sepanjang sungai Duoro. Disini anda bisa memilih duduk santai dipinggir sungai, atau menikmati santapan tradisional di salah satu dari puluhan kafe dan restoran. Banyak turis yang memilih naik gondola gantung, atau lift funicular untuk memandang kota Porto. Pemandangan dan suasana berubah tiap waktu, semakin malam biasanya semakin ramai, bahkan jalanan jam 6 sore jauh lebih macet dibanding siang hari.

Pemandangan sungai Duoro

Pemandangan Porto dari jendela hotel

Sungai Duoro diwaktu malam

Gondola gantung yang melewati kota
5. Gereja Porto
Porto adalah kota dengan arsitektur yang cantik, dan menurut statistik, mempunyai lebih banyak gereja per meter persegi dibanding seluruh kota lain di Portugal. Intinya tiap ruas jalan yang dilalui, pasti ketemu gereja.
Anda tidak usah kaget kalau melihat banyak gereja yang keliatan terbengkalai. Meskipun tampak luarnya kadang memprihatinkan, suasana dalamnya justru rapih, bersih dan tertata rapih.
Ciri khas gedung di Porto adalah rangkaian ubin azulejo yang ditata diluar gedung. Gereja pun tidak mau kalah. Salah satu gereja di Porto yang terkenal dengan dinding azulejonya adalah Santo Ildefonso . Gereja ini dibangun pada abad 18 dengan gaya Baroque yang didesign oleh seniman ternama Italia bernama Nicolau Nasoni.

Gereje Ildefonso

Gereja Ildefonso
Satu lagi gereja yang saya kunjungi adalah gereja Santa Marinha yang dibangun pada tahun 1500an dan direnovasi total pada abad ke 18. Lagi-lagi gereja ini penuh didekorasi dengan ubin azulejo.

Gereja Santa Marinha

Rangkaian lukisan ubin di gereja Santa Marinha
Nah, sekarang anda mengerti kan kenapa saya terobsesi dengan kota ini? Gak mudah melupakan suasananya yang misterius, gereja-gerejanya yang indah, makananannya yang nikmat, dan jalan-jalan setapaknya yang berliku. Semoga pertemuan tak sengaja dengan kota cantik ini bukanlah yang terakhir. Porto, I will be back. ❤
beneran cantik ya Mbak. ngeliat fotonya aja udah ikut merasakan sensasi buat panca indera walau kali ini cuma mata.
.: Efi :.
Iyaaa aku suka bgt kota ini. Lengkap dan cukup kecil untuk bisa dijelajahi dalam beberapa hari. 👍
Cantik banget kota nya mbak,sayang belum dikasih kesempatan kesana,hiks hiks
Tenang! Suatu saat pasti bisa 👍
Ngebayangin ke Porto sama pasangan kayanya indah banget hehe
Huiiiiihhh so pasti indah. Kesana taun depan dong Bijo, sambil bawa suami! Hihihi
amiin. Jalan-jalan di jalanan sempit di musim dingin sambil gandengan tangan haha
Dan kotanya lumayan murah. Jd romantis sekaligus hemat 😆😆
Itu kalo ada wine yg usianya hampir 100 tahun dijualnya berapa ya? Wua ha ha….. pasti rasanya sangat berbeda sekali dan hanya dapat dibeli orang orang kelas atas.
Kemaren aku beli yg murah meriah. Hahaha harga sebotol sekitar €15. Kalo yang mahal bisa nyampe €200 sebotol! 😓tapi disini harganya masih lumayan ‘normal’ kok. Gak nyampe ribuan euro 😆
Oh…. kira in yg kayak di film2-gitu yg sampai ribuan dollar dan biasa disajikan di restoran2 mewah. Saya pingin deh nyoba, cuma hidup di desa susah dapetin winenya hua ha ha…..
Di Indo kalo beli wine mahal sekali jadinya. Harga yg disana cmn €10 (140 ribu), di Jakarta bisa lgs naik jadi 1 juta an. Ihik. 😥
warna biru lukisan dinding stasiun itu bagus ya
Iyaaa bagus banget! Buatnya aja 11 taun 😱
gereja dengan ornamen ubin azulejo langsung kebayang keraton kanoman cirebon yang didinding keraton dihiasi piring-piring porselen Tiongkok, bisa2 nya yach aku nyama2in.
Waaaah bener bgt!! Aku sampe nge-google keraton kanoman. Unik juga ya keratonnya. Menarik tuh utk dikunjungi! 👍
Wah, jadi bisa dibilang Porto ini kota 1000 gereja ya, hehe.
Aku pertama kali tahu Porto dari… Wikipedia, hihihi. Kalau nggak salah ini kota besar di Portugal selain Lisbon yang udah punya metro / subway ya.
Iyaaaaa betul banget. Emang dimana mana banyak gereja. Ini kota terbesar kedua setelah Lisbon dan udah ada metro juga. Pokoknya keren deh. Highly recommended👍
Bagus sekalii! Mamarantau masih menunggu cerita dari kontributor yang tinggal di Lisbon niii, tapi belum dibales2x x)) Meanwhile baca ceritamu dan cerita adikku: nazuragulfira.blogspot.com di Porto jadi bikin kabita ingin bisa melanglang ke sana. One day…one day..
Ke porto itu suatu keharusan. keren bgt kotanya utk jalan kaki. Dan dia tiap jalan ada aja kejutan menarik utk difoto 😀
Cantik banget ya Clara, ini salah satu hal yang bikin aku balik lagi baca blog2 kamu 🙂 selalu dapat yang baru tiap balik ke blog kamu ^^
Iyaaa aku suka banget kotanya. Makasih ya dah sering mampir ke blog aku 😘😘
kotanya benar-benar cantik dan bersih, recomended banget untuk destinasi wisata..
Sempet ada tugas tentang Portugal itinerary dari buat visa sampai kemana aja , niat nya cuma pengen liat liat aja eh asli ini kweeereen mbak 🙂
pgn bgt kesana .apalgi porto, jalanan, tata letak keren keren .
untuk saat ini masih di dalem Indonesia 😦
well makasi mbak 🙂