Saya menjejakan kaki pertama kalinya di pemakaman Pere Lachaise pada hari sabtu, 31 Desember 2016 sekitar pukul 10 pagi. Sejak kedatangan saya ke Paris 2 minggu sebelumnya, sudah ada keinginan berkunjung ke tempat ini, namun karena padatnya jadwal dan sempitnya waktu, terpaksa diundur di hari terakhir. Hari itu cuaca dingin, -4 derajat celcius, tetapi pemakaman itu padat pengunjung yg mayoritas turis berbagai bangsa dengan kamera XLR nya.

Pemakaman Pere Lachaise di musim dingin

Pemakaman Pere Lachaise di musim dingin
Beberapa meter dari pintu masuk, terdapat sebuah palang besar dengan denah area pemakaman. Pengunjung pun berkerumun untuk mencari lokasi makam yang dituju. Tidak seperti pemakaman Montparnasse di sisi Timur Paris yang memberikan kertas laminating berisi denah kepada pengujungnya, di pemakaman Pere Lachaise, palang besar itulah satu-satunya informasi yang kami dapatkan.

Denah pemakaman
Pere Lachaise adalah pemakaman terbesar di kota Paris yang terletak di Boulevard de Mènilmontant. Anda bisa mencapai pemakaman ini dengan menggunakan metro line 2 atau 3 dan berhenti di statiun Pere Lachaise. Pemakaman ini dibuka dari jam 9 pagi sampai 6 sore dan tidak dipungut biaya masuk. Pere Lachaise begitu terkenal karena banyak nama tersohor yang dimakamkan disini. Disinyalir, tiap tahun Pere Lachaise mendatangkan 3.5 juta turis asing dan domestik sehingga menjadi pemakaman dengan jumlah pengunjung terbanyak di dunia. Tetapi saya tidak yakin dengan keakuratan informasi tersebut karena kala berkunjung, tidak ada satu pun petugas yang menjaga gerbang untuk menghitung pengunjung yang datang.

Kuburan rusak tidak terpelihara

Berfoto di salah satu makam korban teroris Paris tahun 2015
Pere Lachaise dibuka tahun 1804. Saat itu kuburan ini tidak populer karena terletak jauh dari pusat kota. Apalagi banyak pemeluk agama Katolik menolak menguburkan sanak saudaranya disini karena tanahnya belum diberkati oleh pastur Katolik. Akhirnya pihak management Pere Lachaise membuat strategi marketing yang jitu, yaitu memindahkan kuburan pujangga-pujangga kondang yaitu Jean de La Fontaine dan Molière ke area Pere Lachaise. Kontan saja pemakaman ini menjadi ramai karena penduduk Paris berlomba-lomba menguburkan keluarganya di dekat makam orang ternama. Akibatnya, dalam kurun waktu 25 tahun, pemakaman ini berkembang dari hanya 13 makam menjadi 33 000 makam.
Pemakaman Pere Lachaise masih aktif beroperasi sampai sekarang dan mempunyai daftar ‘waiting list’ yang cukup panjang. Untuk bisa dikuburkan disini, anda harus terbukti warga Paris atau meninggal saat di Paris. Tiap makam mempunyai masa kontrak 30 tahun. Bila setelah masa kontrak berakhir dan tidak ada keluarga yang memperbaharui kontrak, maka tulang belulangnya akan dimasukkan ke dalam kotak, dipindahkan ke gedung penyimpanan, sehingga lahan makam bisa menerima jasad baru.
Ketika berkunjung ke Pere Lachaise saya mendatangi makam 5 seniman terkenal yang menjadi icon di jamannya, yaitu Jim Morrision- vokalis The Doors, Edith Piaf, Frederic Chopin, Oscar Wilde, dan Victor Noir. Nama terkahir justru lebih terkenal setelah dia meninggal dan menjadi icon idola wanita Perancis.
Jim Morrison
Jim Morrison adalah vokalis grup band The Doors yang meninggal tahun 1971 pada usia 27 tahun di apartemennya di Paris karena overdosis heroin. Makamnya adalah makam yang paling banyak dikunjungi turis. Ketika awal dikuburkan, terdapat sebuah patung pada nisannya, namun dicuri oleh penggemar fanatik. Nisan disekitar itu pun dulunya penuh dengan grafiti dengan tulisan “This way to Jim” dengan tanda panah, sebagai arah jalan kepada penggemar yang ingin memberikan hormat ke pusaranya. Sekarang grafiti-grafiti itu sudah banyak di bersihkan dan barikade metal terpasang disekeliling nisan. Makam ini adalah salah satu makam yang sulit difoto karena letaknya diapit dua nisan dengan jarak berdekatan.

Makam Jim Morrison

Fans datang untuk memberi penghormatan dari balik pagar besi
Edith Piaf
Édith Piaf adalah penyanyi asal Perancis yang menjadi icon mancanegara karena lagu-lagu hitsnya seperti La Vie en rose, Je ne regrette rien, dan Hymne à l’amour. Kisah hidupnya pernah diangkat menjadi film dengan judul La Vie En Rose yang diperankan Marion Cotillard. Film ini mendapat sambutan positif bahkan Cotillard berhasil mendapatkan penghargaan Oscar sebagai aktris terbaik tahun 2008.
Edith Piaf meninggal tahun 1963 pada umur 47 tahun karena komplikasi penyakit liver setelah bertahun-tahun mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Pada saat kematiannya gereja katolik menolak untuk memberikan misa requiem (doa kematian) karena gaya hidupnya. Meskipun begitu, saat pemakamannya sekitar 100 ribu orang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Pada tanggal 10 oktober 2013, 50 tahun setelah kematiannya, gereja katolik akhirnya memberikan misa requiem di gereja tempat dia dilahirkan di daerah Belleville, Paris.
Ketika saya berkunjung ke Pere Lachaise, makam Edith Piaf lah yang paling ramai. Bahkan ada antrian cukup panjang bagi pengunjung yang ingin berfoto, menabur bunga, atau memberikan hormat di pusaranya.

Banyaknya pengunjung yang datang ke makam Edith Piaf

Antrean Pengunjung yang ingin memberikan penghormatan kepada Piaf

Makam keluarga Edith Piaf
Oscar Wilde
Oscar Wilde adalah seorang penulis, novelis dan penyair yang terkenal di Inggris tahun 1880an.Novel dan skenarionya yang populer adalah The Picture of Dorian Grey dan The importance of being Earnest.
Pada masa hidupnya Wilde pernah dipenjara selama 2 tahun karena terbukti melakukan hubungan homoseksual. Pada saat itu homoseksualitas dianggap tindak kriminal di Inggris. Setelah keluar dari penjara, Wilde pindah ke Paris dan menikah dengan seorang wanita dan dikaruniai dua orang anak.
Kata-kata terakhir Wilde yang terkenal sebelum dia menghembuskan nafas terkahir di sebuah hotel di Paris adalah “Either this wallpaper goes, or I do” (Kertas dinding ini yang disingkirkan atau saya yang pergi). Hotel tempat dia meninggal masih berdiri sampai sekarang dan saya yakin sudah mengganti kertas dindingnya ke corak yang lebih baik karena sekarang hotel itu sudah menjadi hotel bintang 5 bernama L’Hotel.

Hotel dimana Oscar Wilde meninggal di daerah Saint Germain des Pres

Hotel dimana Oscar Wilde meninggal. Sekarang menjadi hotel bintang 5 di daerah Saint Germain Des Pres

Plangkat yang terdapat di depan L’Hotel dengan informasi kematin Oscar Wilde tahun 1900
Salah satu kutipan Oscar Wilde yang terkenal adalah”Each man kills the thing he loves, the coward does it with a kiss.” Selama lebih dari 1 dekade para pemujanya membuktikan rasa cintanya dengan memberi ciuman pada nisan dengan lipstik merah. Sayangnya minyak yang terdapat pada lipstik merusak nisan yang terbuat dari batu kapur. Pada tahun 2011, 111 tahun setelah kematiannya, keluarganya memutuskan untuk membersihkan, memperbaiki, dan melindungi nisan dari kecupan lipstik merah dengan gelas kaca.

Kuburan Oscar Wilde yang unik

Mencium kaca di makam Oscar Wilde dengan lipstik merah

Mencium Makam Oscar Wilde dengan lipstik merah

Lipstik merah di makam Oscar Wilde
Frederic Chopin
Frédéric Chopin adalah komposer asal Polandia. Chopin terkenal sebagai seorang jenius dengan ketrampilan bermain piano yang tidak tersaingi di jamannya. Negara Perancis dan Polandia mengakui dia sebagai warganya. Bahkan kedutaan besar Polandia di Paris selalu mengirim bunga ke makamnya tiap minggu. Dan memang ketika saya berkunjung makam ini dipenuhi bunga segar.
Makam Chopin ini adalah salah satu yang sulit ditemukan karena lokasinya yang tersembunyi dan harus melalui jalan sempit yang cukup terjal. Ketika saya berkunjung, makam ini sepi dan hanya segelintir pengunjung yang datang. Ternyata di salah satu forum internet yang saya baca, banyak pengujung yang kesulitan menemukan makamnya sehingga terpaksa mengurungkan niat. Mungkin itu salah satu alasan mengapa makamnya terlihat lengang.

Makam Chopin

Makam Chopin
Victor Noir
Pada masa hidupnya, Victor Noir tidak terlalu dikenal. Beliau adalah seorang jurnalis Perancis yang meninggal karena ditembak mati oleh Pierre Bonaparte, keponakan dari Napoleon setelah terjadi konfrontasi antara Bonaparte dan Paschal Grousset, editor surat kabar tempat Victor Noir bekerja. Untuk mengenangnya, sebuah patung perunggu berbentuk Victor diletakkan di pusaranya.
Justru setelah kematiannya, nama Victor Noir menjadi ternama. Jika anda perhatikan patung perunggunya, terlihat kancing celananya terbuka dan ada ‘benjolan’ pada bagian selangkangannya. Percaya tidak percaya, muncullah kepercayaan dimana jika seorang wanita memegang selangkangan patung perunggu itu, wanita tersebut akan segera menikah dalam kurun waktu setahun. Entah siapa yang awalnya membuat gosip itu, tapi yang pasti para wanita dari berbagai penjuru Perancis berduyun duyun ke Pere Lachaise. Akibatnya bagian selangkangan patung ini berubah warna sehingga tahun 2004 makam ini dipagari dengan peringatan bahwa siapapun yang memegang patung perunggu itu akan dikenai sanksi. Keputusan ini justru membuat wanita Paris marah dan melakukan protes hingga akhirnya pagarnya dicabut. Waktu kesana, saya juga gak mau kalah dong untuk memegang patung Victor Noir. 😛

Patung di makam Victor Noir yang pada bagian selangkangannya berubah warna karena seringnya dipegang

Memegang selangkangan patung Victor Noir
Père Lachaise adalah pemakaman yang indah. Apabila bertandang ke Paris, saya merekomendasikan untuk berkunjung kesini. Selain bisa melihat secara langsung kuburan gaya Eropa yang ditata rapih dan bersih, anda juga serasa dibawa ke masa lalu dan menyelami sejarah kota Paris, sekaligus memberi hormat kepada nama-nama hebat yang kadang hanya bisa dilihat di buku sejarah. Pemakaman ini jauh dari suasanya seram, justru rasanya seperti berjalan di taman, taman yang penuh batu nisan. 🙂
Mb Dit.. my next life goal is travelling with you!! Hahahah.. Happy new year btw!!
Yukkkk yukkk travel bareng!! 😘 Happy new year to u toooo ❤
Asik liburan sama keluarga! Tapi kenapa demennya ke kuburan ya, serem
Kuburannya bagus dan bersih kayak jalan2 ke taman ❤ lagian menarik mempelajari sejarah kota dari pemakamannya, lho. apalagi bisa nyamperin makam org2 top 👍👍
Eh busyet jadi menjual nama ternama itu mendongkrak juga yaaaa, jadi bukan hanya urusan hidup aja tapi urusan mati juga perlu orang2 ternama yg di kubur biar ramai hahaha
iyaaaa ternyata emang kalo ngetop sampe matipun tetep populer ya, bisa meningkatkan jumlah kuota kontrakan makam. 😛
hmm.. paling bagus makam chopin ya,
btw, jalan2 ke kuburan kayak klo di jkt jalan2 ke kuburan Gie itu ya
Makam Chopin bagus tapi bentuknya biasa. menurut aku paling unik malah makam Victor Noir. 🙂
Iya, kira2 kayak jalan ke kuburan Gie. Tapi kuburan di Paris ini rapih sekali jadi rasanya kayak jalan-jalan di taman.
Makamnya uniknya hehehe tapi bagi aq ttp aja sereem 🙈
Btw itu yg cium kaca pake lipstik merah apa ga kebauan di kacanya ya? 😁😁🙈🙈🙈
Wah itu adek gw yg nyium pake lipstik merah. gw tanya gak bau kok, asin aja rasanya, mungkin sisa tanah kuburan yg nempel kebawa angin 😬 lgs ilfil ya? 😆
Wkwkwkw ga ilfil sih cuma kebayang bau dikacanya krn bekas ciuman org heheheehe.
Mungkin krn udara dingin baunya dah beku hihihi
kak masuk ke Père Lachaise itu hratis tak?
Gratis dong!! 👍 Buka dari jam 9 sampe 6 sore. Riset dulu aja mau ke makam siapa aja trus tinggal cek di denah area pemakaman di pintu masuk.
Warbiasa…heheee
Serem serem asik 👍😬☠️☠️👻
Klo asik ajak” donk, kalau serem ogah…
Heheee
Cantik bangeeettttt..
Aku suka pohonan yang cuma sisa rantingnya doang, macam film horor tapi ttp cantik. Sukaaa :3
Iyaaaa pemandanganny cantik kok. Beneran gak ngeri. Asal jangan jalan sendirian pas malem. Nah, beda lg itu ceritanya 😂
Tokoh-tokoh besar yang namanya sering disebut di film uwooooow. Keren banget mbaaak.
Iyaaa. Meskipun gak ketemu pas mereka masih hidup, bisa lah liat makamnya dari jarak dekat 😀
Huwaaaaaa aku pengen banget ke sini. Beberapa tahun yang lalu ke Paris ngga sempet ke sini karena jadwalnya udah diatur. Huuuuft.
Berarti itu alasan yg tepat utk bikin rencana ke Paris lagi. Keren tempatnya. Highly recommended 👍
makamnya guede banget dan luas pasti, btw ada juru kunci kayak di indo gak..atau cuma liat peta saja hehee…
kayak suasana di film film boxoffice waktu pemakaman..
Waktu aku kesana gak ada penjaga sama sekali. Pengunjung bebas keluar masuk. Kami cuman liat peta doang, catet lokasi yang mau didatengin, trus capcus deh. 😂 dan pemakamannya emang luas bgt. Tp teratur dan bersih meskipun emang ada bbrp kuburan yg udah rusak dan terlihat gak terpelihara. Highly recommend untun dikunjungi 👍
ziarah kubur, mengingat kematian juga ya kak..:)
Cocok sama kak Olive Bendon, kak. Sukanya main ke kuburan, hahaha.
Iyaa…soalnya kuburannya bagus, rapih dan gak serem. Tp kl disuruh wisata ke jeruk purut mah gw ogah. Adanya stres takut ktm mbak kunti 😂😂
Kuburan disana bagus-bagus yach. Malah dibuat objek wisata dan yang datang pun ramai. Beda ama disini hehehehe..
Kuburan di Paris bagus dan rapih. Kl di indo suasanannya lbh angker. Oh ya, katanya skrg ada wisata mistis loh di kuburan Jeruk Purut. km berani? 😜
banyak orang ternama ya dikuburkan di makam ini, duh belom pernah traveling mampir ke makam, gak berani
Loh kok berani? Bagus kok makamnya. Jangan samaiin kaya makam di Indo yg bentuknya bikin bulu kuduk berdiri. Di Paris ini rapih sekali dan terawat. Jadi kayak jalan santai ditaman. Tapi dilarang bawa anjing. Takut nge gali tulang kali ya 😓🐶🐶
Maksudku klo aku gak berani ke makam dan belum pernah juga selain ke makam bapak, kalo masih ada tempat yg lain yg bisa dikunjungi aku pilih yg lain