6 Tempat yang Wajib Dikunjungi di Santiago de Compostela

Santiago de Compostela adalah sebuah kota di Spanyol yang ingin saya kunjungi setelah membaca buku karangan Paulo Coelho yang berjudul Ziarah. Buku itu menceritakan perjalanan misterius sang protagonis ke Santiago untuk mencari jati dirinya.

Perjalanan dengan moda jalan kaki yang lebih dikenal dengan sebutan Camino de Santiago, adalah ziarah rohani umat Katolik menuju Katedral Santiago de Compostela. Katedral ini berisi makam Santiago, sebutan orang Spanyol untuk Santo Yakobus. Tradisi ini dimulai sejak abad ke 9 ketika jasad Santo Yakubus yang dipancung di Jaffa, Israel, dibawa ke perbukitan Lobredon, yang kini menjadi Santiago de Compostela. Para peziarah melakukan perjalanan berhari-hari bahkan berbulan-bulan untuk mencapai katedral sebagai bentuk devosi kepada sang Santo.

Di jaman modern ini pun, menuju Santiago de Compostela cukup sulit. Rencananya dari Paris saya ingin langsung menuju Santiago,  ternyata semua penerbangan harus transit di Madrid atau Barcelona selama 8 jam. Sedangkan penerbangan dari Lisbon harganya terlalu mahal. Akhirnya solusi terbaik adalah naik bis antar kota dari Porto dengan waktu tempuh 6 jam.

Santiago de Composetla memang sengaja dibangun untuk mengakomodir ribuan peziarah yang ingin memberi penghormatan kepada Santo Yakobus. Disini anda bisa merasakan keramahan penduduk lokal sekaligus menikmati keindahan infrasturtur kota sambil menyantap masakannya yang lezat. Berikut  6 tempat menarik yang harus anda kunjungi di Santiago de Compostela.

c34

Alun-alun kota

1. Katedral Santiago de Compostela

Katedral Santiago de Compostela  dibangun pada awal abad 9 dengan perpaduan arsitektur Romawi dan Barok. Bangunan ini berbentuk salib yang berdiri tepat diatas makam Santo Yakobus, namun  sempat hancur ketika diserang bangsa Moor pada tahun 997. Sekarang katedral ini menjadi salah satu tujuan wisata  favorit di Spanyol.

c68

Katedral Santiago de Compostela

Di dalam katedral anda bisa melihat banyak artefak menarik seperti altar berlapis emas, makam santo Yakobus, dan dupa perunggu terbesar di dunia. Tapi yang menarik bagi saya justru patung Santo Yakobus yang berada di belakang altar. Alkisah dengan memegang pundak pantung berlapis emas ini sembari minta berkat, keinginan kita akan terkabul. Sayangnya pengunjung dilarang foto, bahkan ada seorang pastor yang dengan awas memperhatikan gerak gerik para turis.

c69

Tampak muka katedral yang sedang direnovasi

Setiap hari tepat jam 12 siang, sebuah misa diadakan untuk menghormati para peziarah yang tiba di katedral setelah perjalanan yang panjang. Para peziarah diminta untuk meregistrasi namanya, sehingga bisa diumumkan pada saat homili. Biasanya pada acara ini pastor akan menggunakan botafumeiros, atau dupa raksasa yang digantung diatas gereja.

Di Katedral ini anda bisa melakukan tur di atap gereja dengan biaya €5. Dari situ anda bisa melihat dengan jelas pemandangan kota Santiago de Compotela yang indah.

c12

Altar berlapis emas

c74

Interior katedral

2. Sejarah Horor di Praza de Cervantes

Praza de Cervantes adalah alun-alun kota yang namanya diambil dari Miguel de Cervantes, pengarang buku Don Quixote. Siapa sangka ternyata alun-alun ini mempunyai sejarah yang kelam. Pada abad ke 12 ketika jaman inkuisisi Spanyol, Praza de Cervantes dipakai sebagai tempat penyiksaan dan eksekusi. Hampir tiap hari, ada saja tahanan yang di bakar hidup-hidup, atau meninggal di tiang gantungan.

c8

Praza de Cervantes

Tepat diseberang alun-alun, terdapat sebuah gedung dengan model arsitektur Barok yang sudah berdiri sejak abad 16 dan berfungsi sebagai balai kota selama lebih dari 200 tahun. Di gedung inilah terdapat penjara bawah tanah tempat penyiksaan ratusan tahanan berlangsung.

c6

Alun-alun Praza de Cervantes

Sekarang Praza de Cervantes menjadi salah satu alun-alun kota yang indah dan tenang. Selama berada di Santiago de Compostela, saya berkali-kali melewati tempat ini karena disinilah satu-satunya supermaket terdekat. Seandainya saat itu saya sudah tau sejarahnya, tentulah tidak akan berani melewati jalan-jalan sempit yang sepi dan gelap pada malam hari. 😓👻☠️

c7

Jalan-jalan kecil menuju alun-alun Praza de Carventes

3.Bertemu peziarah di Praza de Obradoiro

Praza de Obradoiro adalah sebuah alun-alun di depan katedral yang merupakan destinasi terakhir Camino, sehingga sering disebut dengan ‘Kilometer Zero’. Disinilah para peziarah berkumpul sejak abad ke 12 sebelum minta berkat dalam katedral.

c26

Para peziarah berpelukan bersyukur  berhasil mencapai Katedral Santiago

Melakukan ziarah Camino de Santiago prosesnya cukup unik. Langkah pertama adalah memilih rute Perancis, Portugis atau Spanyol. Pada awal perjalanan, peziarah akan diberi ‘paspor’ untuk dicap di tiap pemberhentian. Anda bisa memilih untuk jalan kaki, naik sepeda atau naik keledai. Sayangnya akhir-akhir ini tidak ada yang memilih moda transportasi terakhir 😆. Sesampainya di katedral, peziarah akan diberi cap  berikut sertifikat. Untuk lebih mengerti proses Camino, saya anjurkan untuk menonton film berjudul The Way yang dibintangi Martin Sheen dan Emilio Estevaz.

Di Praza de Obradoiro saya bertemu tiga peziarah asal Barcelona yang baru saja menyelesaikan Camino. Mereka memilih rute Spanyol, dan melakukannya dalam kurun waktu 3 tahun. Jadi seminggu setelah natal, mereka selalu menyisihkan waktu liburnya untuk melakukan Camino secara bertahap. Kali terakhir ini mereka melakukannya  selama 2 minggu, dengan berjalan 25 km sehari selama 6-7 jam.

c36

Berfoto dengan peziarah asal Barcelona yang berjalan 2 minggu

c39

Bapak mewawancarai salah satu peziarah asal Madrid

Di Santiago de Compostela terdapat banyak simbol Camino yaitu cangkang kerang. Menurut legenda, ketika jasad Santo Yakobus dibawa ke Spanyol, kapalnya terkena badai besar dan hampir tenggelam. Namun suatu keajaiban terjadi, ketika sebuah kerang raksasa mengambang dipermukaaan, dan melindungi kapal beserta jasad sang santo dari ganasnya ombak.

kerang.jpg

Logo Camino adalah cangkang kerang

4. Pasar Mercado de Abastos

Kalau anda ke Santiago de Compostela, jangan sampai lewatkan untuk berkunjung ke pasar Mercado de Abastos yang sudah beroperasi sejak tahun 1873. Di pasar ini anda bisa menemukan berbagai macam bahan masakan khas daerah setempat mulai dari daging, ikan, keju, sampai rum kopi.

c20

Pasar Marcedo de Abastos

Menurut saya, pasar ini sangat menarik. Selain bersih dan  teratur, juga menjual bahan pangan yang tidak pernah saya liat sebelumnya seperti kepiting bulu, ikan transparan, dan percebes atau binatang karang yang bentuknya seperti kuku. Ternyata percebes adalah salah satu makanan laut paling mahal karena susah diperoleh.

c66

Percebes, binatang laut yang biasanya menempel pada karang

c53

Kepiting berbulu

Di pasar Mercado de Abastos, anda bisa melihat secara langsung interaksi sehari-hari penduduk lokal. Sering terlihat nenek dan ibu-ibu asik bergosip diantara sayuran jualannya. Rasanya baru kali ini saya melihat sayuran segar yang ukurannya  raksasa. Proses tawar menawar antar pedagang dan pembeli pun unik, karena kadang ada intermezo, dimana mereka menunda transaksi untuk bernyanyi bersama. 😅

c65

Suasana pasar pinggir jalan

Pasar ini buka dari jam 7 pagi sampai 3 sore. Tapi dianjurkan untuk datang sebelum jam 11 karena relatif lebih sepi sehingga tidak berdesakan.

5.  Taman Alameda

Kalau anda sudah jenuh dengan susasana kota, saya anjurkan untuk mampir ke taman Alameda. Ketika saya berkunjung suasana sedang ramai. Rupanya banyak orang yang datang untuk mencoba arena ice skating yang baru dibuka.

Di taman alameda anda bisa mendaki sebuah bukit untuk melihat pemandangan kota dari ketinggian. Setelah itu anda bisa melepas lelah sambil menikmati kopi atau bir di kafe-kafe yang mengelilingi taman.

cafe

Kafe di sekitar taman

Antara tahun 1950-1960, ada dua kakak beradik wanita yang selalu mampir di taman tepat jam 2 siang dengan busana dan dandanan mencolok. Menurut cerita, banyak anggota keluarga mereka dibunuh karena dituduh anti pemerintah, sehingga mereka mengalami depresi. Entah karena gila atau hanya nyentrik, yang pasti keberadaan kedua wanita itu sangat menghibur. Saking terkenalnya, sebuah patung didirikan di tengah taman untuk mengenang kehidupan mereka yang sarat drama.

c42

Patung 2 wanita nyentrik ikon taman Alameda

c23

Pemandangan dari taman Alameda

6. Eksplorasi kota tua

Santiago de Compostela termasuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO. Arsitektur bangunan dan monumen nya mencerminkan kota tua yang sarat budaya. Disini anda bisa menemukan alun-alun tersebunyi yang menawarkan artefak dan cerita sejarah yang menarik. Aktivitas paling mengasyikan adalah mengesplorasi kota sambil berjalan kaki. Kota tuanya kecil sehingga bisa dikelilingi hanya dalam beberapa jam, dan cukup populer diantara turis Asia. Selama tiga hari disana saya bertemu banyak rombongan tur dari Korea, Cina dan Jepang.

c44

Jalan sempit Santiago de Compostela

c5

Banyak rumah-rumah yang bentuknya unik

Disepanjang jalan banyak terdapat restoran dan kafe-kafe. Bahkan kota ini dikenal sebagai salah satu kota gastronomi di Spanyol. Tentunya kunjungan ke Santiago de Compostela belum lengkap kalau anda belum mencoba Pulpo a gallega yaitu  gurita rebus yang dicampur dengan minyak zaitun, garam dan paprika.

c59

Gurita, bahan makanan favorit kota

c56

Pulpo a Gallega, gurita rebus dengan minyak zaitun, garam, dan paprika

Kota Santiago de Compostela adalah salah satu kota tempat lahirnya peradaban Eropa. Disinilah anda bisa merasakan perpaduan suasana kuno dan modern pada saat bersamaan. Tentunya jarang anda bisa menyaksikan seorang anak kecil bermain game Ipad ditengah alun-alun abad 9 tempat ratusan orang dipancung dan dibakar hidup-hidup. Mengerikan namun juga menakjubkan. Jadi kapan anda berencana ke kota ini?

35 thoughts on “6 Tempat yang Wajib Dikunjungi di Santiago de Compostela

  1. Aku baru tau kalau Santiago itu nama lain Santo Yakobus. TFS.
    Btw kamu ndak mendengar hal-hal aneh atau suara arwah gitu di Praza de Cervantes? >.<
    Aku kok merinding. Huhuhuu

  2. Wah Clara, nambah daftar yang mau dikunjungin. BTW, punya tips gak di Spanyol Rencananya aku mau ke Spanyol juga dengan biaya sangat minim. 😀 😀
    Setuju sama Mba Eka, Baru tau ttg Santiago adalah Santo Yakobus. *pengetahuan minim*

    • Waktu masuk katedral cuman suruh buka tas dan petugas nya ngintip. Gak ada alat xray yang canggih gt sih.
      Di pasarnya palingan mereka ngasih sample makanan aja. Trus gak ada tuh cemilan2 kayak donat ato yg manis2 lainnya. Banyak jual cemilan malah pas ke taman.

  3. Sebagai negara yang mayoritasnya Katolik, peziarah dari Belgia banyak banget juga tiap tahunnya melakukan The Camino ini jalan kaki dari salah satu gereja di kota Belgia ke Compostela, terus biasanya kita bisa liat dengan hadirnya tanda kerang berwarna emas di dinding atau di jalan dekat gereja kalau gereja itu pernah jadi starting point seorang peziarah.

    Ada salah satu acara di TV lokal, presenter sekaligus si peziarah tsb jalan kaki dari Belgia ke Compostela melewati 2 musim, beberapa negara, baru sampai kesana. Nginepnya di rumah2 orang di pedesaan yang dilewati, numpang makan, numpang tidur,etc. Di programnya ya dia ngobrol dan berinteraksi dengan orang yang dia jumpai. Series favoritku banget deh 🙂

    Salut dan respek ya dengan mereka yang niatnya suci dan bukan untuk alasan “menaklukkan” !

    • Wahhhh aku baru tau jalan kaki dari belgia sampe santiago de compostela. Jalan selama 2 musim berarti 5-6 bln gt? Mereka apa gak kerja? Atau mungkin krn bagian dari acara TV ya? Tapi kalo org lain mungkin secara bertahap nyicil selama bbrp tahun.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s