Makan Pensil dan Kertas di Namaaz Dining

Sudah lama saya punya keinginan untuk ke restoran ini. Apalagi setelah melihat foto-foto masakan yang di post oleh teman-teman di sosial media,  jadi ngebuat tambah penasaran. Akhirnya waktu berada di  Jakarta, saya bareng adik saya, Diti,  menyempatkan diri ke Namaaz Dining, restoran Molecular gastronomy pertama di Indonesia.

Molecular gastronomy adalah cabang ilmu yang mempelajari transformasi fisiokimiawi bahan pangan selama proses memasak dan fenomena sensori saat  dikonsumsi. Jadi intinya makanan yang anda lihat belum tentu sesuai dengan apa yang akan anda rasakan.

Di  Namaaz Dining pengunjung  harus membuat reservasi terlebih dahulu secara online karena restoran ini hanya menerima 28 tamu tiap malam. Harganya  Rp.1,250.000  per orang dan  bisa mencoba 17 macam menu selama durasi 2-3 jam. Chef dan pemilik Namaaz Dining adalah Chef Andrian Ishak, yang pernah mengenyam pendidikan di akademi pariwisata Bandung dan mempelajari ilmu molecular gastronomy secara otodidak. Menurut saya, Namaaz Dining lebih tepat dikategorikan sebagai ‘pertujukan’ karena sajian yang dihidangkan benar-benar membuat  kagum dan sangat menghibur. 

Namaaz Dining terletak di jalan Gunawarman no. 42. Restoran ini terlihat seperti rumah tinggal biasa dengan parkiran kecil di depan. Saya dan Diti sampai lokasi jam 6.30 malam  dan disambut seorang security yang membawa kami menuju pintu masuk. Didalam sudah menunggu beberapa orang pelayan yang tersenyum ramah dan membawa kami ke meja. Ruangan restoran tidak begitu besar dan terlihat sederhana dibanding restoran fine dining yang lain. Restoran ini cuman menyediakan air putih dan air soda supaya indra pengecap kita bisa secara maksimal mencicipi hidangan yang disajikan malam itu. Ketika kami datang, tema masakannya adalah Childhood atau masa kanak-kanak. Berikut adalah beberapa hidangan yang kami nikmati malam itu.

 Kertas dan Pensil

Pada menu pertama, kami disajikan kertas dan pensil diatas pirang berwarna hitam. Saya bingung dibuatnya. Kemudian Chef Andrian datang ke tiap meja tamu dan menjelaskan konsep dari makanan ini. Waktu kecil tentunya kita diajar menulis ‘Ini ibu Budi’. Hidangan ini ingin mengingatkan kami pada jaman itu. Cara makannya sangat unik. Kertas dililitkan di pensil, ditabur rempah dan kemudian dimakan. Dan apa yang saya rasakan? Soto ayam!  Wow, saya sangat terkesan.

n5

Anak Mas

Keliatannya Chef Andrian ini seangkatan saya deh, soalnya selera snack nya mirip, Anak Mas. Nah, Anak Mas atau mi kering  ini kemudian dicampur bumbu dalam plastik yang disediakan. Plastiknya juga bisa dimakan. Trus apa rasanya? Ati ayam balado!! Luar biasa.

n15

Haw Flakes Candy

Inget gak waktu kecil kita suka makan sanca candy atau Haw Flakes yang kemasannya berwarna merah dengan tulisan cina yang rasanya asem-asem gitu? Beberapa keping permen itu ditaro didalam mangkok, dituang kaldu, dihancurkan, diaduk lalu dimakan. Rasanya? Sop Branebon atau sop kacang merah. 👍

Rokok Coklat

Waktu kecil pasti pernah pura-pura merokok dengan coklat berbentuk rokok, dong. Kali  ini pelayan datang membawa beberapa batang rokok  yang disajikan di asbak dengan taburan hitam seperti abu. Rokoknya bisa dimakan loh. Rasanya adalah abon dicampur marshmallow, dan makannya dengan cara mencocol rokok ke abu rasa sambal terasi. Meskipun  aneh, tapi ternyata paduan rasanya benar-benar enak!

n6

Space Invader

Saya masih inget main  game  Atari, Space Invader yang berbentuk seperti bom laba-laba. Hidangan ini mengingatkan saya pada jaman itu. Setelah ‘laba-laba’ ini dibelah, dan dimakan, rasanya seperti nasi bakar ikan peda cabe hijau, pake kuning telor. Tangan laba2-nya adalah kerupuknya yang renyah.

n10

Pepes Ikan

Potongan ikan salmon di potong di talenan di depan kita, kemudian dimasukkan ke dalam wadah kaca yang berisi dry ice dan selada, setelah dicampur rasanya seperti pepes ikan yang renyah.  kriuk kriuk.

n8

Balon Gembira

Waktu jaman SD, pulang sekolah saya sering beli gulali yang dijual abang-abang. Ada yang bentuk burung, ikan, atau empeng bayi. Sekarang kalo diinget gak higenis juga ya. Kan ditiup tuh sama abangnya.😖 Tapi di Namaaz Dining, kami bisa meniup balon gulali sendiri, meskipun bentuknya tidak sesuai harapan.

n2

Karet Gelang

Saya dulu hobi banget main loncat karet.Chef Andrian ingin kami mengenang masa-masa itu. Di hidangan ini karetnya terasa seperti bayam, dan meskipun dagingnya terlihat mentah, rasanya lezat dan empuk.

na1

Marie regal

Salah satu makanan kesenangan saya adalah Marie regal, apalagi marie regal dicelup ke teh manis. Nyam! Kali ini kami disajikan es krim mini. tapi pas dimakan tidak dingin, tetapi teksturnya mirip marie regal yang sudah dicelup di teh. Enaaaak!!!

n4

Telor setengah matang

Menu berikutnya adalah hidangan yang berbentuk telor yang disajikan di dalam mangkok. Setelah saya potong telornya, keluarlah cairan kuning seperti telor setengah matang, tapi ternyata rasa kari ayam 😂.Beda sekali kan bentuk dan rasanya.

n11

Selama 2 jam di Namaaz Dining saya dan Diti dibuat kagum dan senang. Namaaz Dining perlu dicoba setidaknya sekali untuk pengalaman. Tiap 6 bulan tema akan berubah, jadi bisa kontak restorannya untuk mengetahui tema bulan ini. Yang pasti restorannya penuh kejutan dan sangat menghibur. Selamat mencoba! 🙂

43 thoughts on “Makan Pensil dan Kertas di Namaaz Dining

  1. Klo nggak salah kuliner atau masakan jenis ini dikembangkan di denmark. Nggak nyangka di indonesia juga ada. Padahal chef yang bisa masak makanan semacam ini masih terbilang langka.

  2. Pingback: Namaaz Dining di Jakarta ini Pionir Resto Molecular Gastronomy lho!

Leave a Reply to claraBerkelana Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s