Da Nang adalah kota di Vietnam bagian tengah dan merupakan kota terbesar ketiga setelah Hanoi dan Ho Chi Minh City. Selama 5 tahun terakhir Da Nang menjadi tujuan wisata para turis mancanegara karena keindahan alam, khususnya pantainya. Hotel-hotel bintang 5 seperti Hyatt, Furama, dan Intercontinental hotel dibangun disepanjang pantai untuk menampung turis yang datang antara bulan Juni sampai Agustus untuk menikmati musim panas.
Setelah berada di Ho Chi Minh selama 3 hari, saya berangkat menuju Da Nang dengan penerbangan Vietnam Airlines yang ditempuh dalam waktu 1 jam 30 menit. Biaya penerbangan tiket terusan Ho Chi Minh City-Da Nang- Hanoi adalah US$140.
Di bandara Internasional Da Nang, saya beserta kolega menggunakan pelayanan penjemputan HAGL hotel yang merupakan satu-satunya hotel bintang 5 di pusat kota Da Nang. Hotel berbintang lainnya dialokasikan di resort pinggir pantai. HAGL Hotel berjarak 15 menit dari bandara dengan biaya penjemputan 150 ribu Viet dong atau 75 ribu rupiah. Petugas penjemput memakai seragam dan topi selayaknya polisi lalu lintas namun menjemput dengan taksi umum dan bukan mobil hotel. Hal tersebut membuat saya ragu dengan kualitas hotel ini. Untungnya, meskipun gedung Hotel sudah terlihat tua dan karpetnya agak kusam, kebersihanya tetap terjaga dengan baik.
Masakan Vietnam daerah tengah seperti kota Da Nang cukup diminati masyarakat Vietnam. Da Nang juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil produk laut terbaik karena kualitas dan variasi ikannya. Semenjak menginjakkan kaki di Da Nang, saya sudah tidak sabar untuk segera memulai wisata kuliner.

Pemandangan kota Da Nang dari HAGL Hotel lantai 5

Pemandangan kota Da Nang dari HAGL Hotel lantai 5
Hari pertama di Da Nang saya menghadiri sebuah seminar dan diperkenalkan dengan 2 penerjemah yang merupakan mahasiswi jurusan bahasa Inggris dari Da Nang University. Setelah acara usai, mereka mengajak ke sebuah rumah makan favorit penduduk lokal yang bernama Banh Xeo Ba Duong. Wisata kulinerpun dimulai.
Banh Xeo Ba Duong berlokasi di jalan Hoang Dieu no 23 dan hanya 15 menit jalan kaki dari HAGL Hotel. Untuk mencapai rumah makan ini, kita harus melalui sebuah gang sempit yang dipadati sepeda motor dan penjual kaki lima yang menjual bermacam makanan seperti es campur, dan nasi goreng. Sebagai penggemar pisang, saya sangat merekomendasikan pisang goreng Da Nang. Adonan pisang goreng ini mirip dengan adonan di Indonesia, tetapi ditambah santan. Jenis pisang yang dipergunakan adalah pisang Manzano atau pisang lady finger yang sangat manis.

Penjual pisang goreng pinggir jalan

Pisang goreng manis khas Da Nang

Gang menuju rumah makan Banh Xeo Ba Duong

Rumah makan yang digemari penduduk lokal Da Nang
Bánh xèo adalah pancake ala Vietnam yang terbuat dari adonan tepung beras , air, kunyit, lemak babi, daun bawang, udang dan toge. Bánh xèo dalam bahasa Vietnam artinya kue yang mendesis, karena itulah bunyi yang terdengar waktu adonanan pancake ini digoreng. Masakan ini terpengaruh dari pancake Prancis. Bedanya adonan Bánh xèo tidak menggunakan telor, tetapi hanya beras yang direndam dalam air dan ditumbuk. Cara menikmati Pancake ini adalah dengan meletakannya diatas kertas beras tipis. Kemudian pancake diisi dengan daging babi dan ayam, sayuran seperti daun sla, kemangi, dan daun mint. Setelah itu dilipat sedemikian rupa sehingga menjadi lumpia.
Sebelum dimakan, lumpia dicelupkan kedalam saos ikan yang berisi ragi, ati babi yang sudah dimasak dan ditumbuk, kacang bakar, dan rempah. Uniknya, kita hanya diberi bahan-bahan lumpia dan harus membungkusnya sendiri. Harga makanan ini sangat murah. Untuk porsi 3 orang termasuk minum adalah 100 ribu dong atau 50 ribu rupiah.

Suasana rumah makan Banh Xeo Ba Duong

Sate babi yang lezat

Bánh xèo atau pancake Vietnam

Menikmati Lumpia

Sisa makanan
Sebagai makanan penutup, saya memutuskan untuk mencoba Sữa chua nếp cẩm yaitu yogurt dicampur tape ketan hitam. Harga 3 gelas yogurt 30 ribu Dong atau 15 ribu rupiah.Salah satu kios yogurt yang populer di Da Nang terletak di jalan 67 Lý Thường Kiệt, sekitar 20 menit dari pusat kota. Kalau menggunakan taksi biayanya sekitar 40 ribu Dong atau 20 ribu rupiah.

yogurt ketan hitam ala Vietnam

Menikmati yogurt bersama teman baru
Wisata kuliner di Da Nang sangat asik dan tidak ada habisnya. Banyak sekali makanan enak dan murah. Sayangnya waktu sangat singkat, jadi tidak sempat mencoba Seafood Da Nang yang terkenal segar dan murah. Semoga lain waktu diberi kesempatan lagi untuk berkunjung.
Duuuh ngiler deh itu yoghurt ketan hitam nya, mirip yoghurt cisangkuy bandung hihihih. Banyakin donk Mbak Clara ulasan kulinernya di setiap kota yg dikunjungi hihihihi
Wahhhh iya nih emang rencananya mau ngulas kuliner tiap kota. Makasih ya atas masukannya😀
kayaknya kalo saya kesana cuma berani pesan yogurtnya aja deh. soalnya makanannya banyak non halal nya 😦
Iyaaa betul disana emang banyak yg non halal. Tp skrg sudah mulai banyak loh resto halal, khususnya di Ho Chi Minh. Berikut link bbrp resto halal di HCM yg menurut temen2ku enak http://www.halalsaigon.com, http://www.lioncityrestaurant.com/ selamat mencoba 😀😋