Tanggal 23 December 2012 jam 5 sore, saya tiba di bandar udara Fiumicino, Roma. Sebenarnya Perjalanan dari Toronto ke Roma direct hanya 8 jam. Tapi karena menggunakan British Airways, jadi harus transit dulu 4 jam di Bandar udara Heathrow, Inggris.
Dalam perjalanan ini, saya mengalami pengalaman yang menyenangkan, yaitu di upgrade ke Business Class. Tidak tau jelas apa alasannya, dan juga tidak tanya. Saya berasumsi mungkin karena membeli tiket jauh hari dan penerbangan sepi. Biasanya penduduk Kanada lebih suka memilih berlibur ke negara tropis selama bulan Desember jadi Eropa tidak terlalu populer. Yang pasti selama perjalanan, saya bisa nonton film sambil tidur-tiduran 180 derajat dan menikmati unlimited Champagne dan caviar. Sayangnya, di penerbangan berikutnya diturunkan lagi ke kelas ekonomi 😦
Transportasi di Roma
Keluarga sudah sampai di Roma 6 jam lebih dulu dari saya. Jadinya lebih efisien kalau bertemu langsung di Metro (kereta dalam kota) yang terdekat dengan penginapan yaitu Metro Ottaviano di daerah Vatican.
Dari bandara, ada tiga cara mencapai pusat kota Roma yaitu menggunakan bis umum, taksi, atau kereta. Awalnya saya memilih taksi karena harganya lebih murah dari kereta yaitu 15 Euro. Tapi ternyata kalau ke daerah Vatican jadi naik menjadi 30 Euro. Sayapun memilih kereta.
Menggunakan kereta express dari bandara ke pusat kota Roma sangat gampang. Dari gerbang kedatangan ikuti saja penunjuk arah ke stasiun kereta. Tidak usah keluar bandara, hanya perlu melewati lorong dan naik eskalator sekali. Lokasinya hanya 10 menit jalan kaki.
Di stasiun, pilihlah kereta Leonardo Express yang harganya 16 Euro. Kereta ini langsung ke Stasiun Termini di pusat kota Roma dengan waktu tempuh 45 menit. Keretanya bersih dan tepat waktu. Tempat duduknya juga luas dan lebar jadi nyaman kalau membawa koper yang besar.

Interior kereta Leonardo Express

Kereta Leonardo Express
Sesampainya di stasiun Termini, saya masih harus mencari lokasi stasiun Metro. Petunjuk arahnya membingungkan. Beberapa kali kesasar sampai butuh 20 menit untuk menemukan tempatnya.
Di stasiun Metro, mesin tiketnya rusak dan hanya bisa memberi petunjuk dalam bahasa Itali. Untung ada pelajar yang mengerti bahasa Inggris dan bisa membantu membelikan tiket. Dengan menggunakan Metro saya menuju Stasiun Ottaviano yang letaknya 6 stop dari Stasiun Termini dengan jarak tempuh 15 menit.

Interior Metro

Metro

Pintu masuk Metro
Harga Metro Pass per Desember 2012 adalah sebagai berikut:
– Single ticket: €1.50 berlaku untuk 100 menit
– Day Pass ticket: €6 (Berlaku selama 24 jam)
– 3 day ticket: €16.50 (berlaku selama 3 x 24 jam)
– 7 day pass: €24 (berlaku selama 7 x 24 jam)
Akomodasi
Selama di Vatican kami menginap 3 malam di bed and breakfast bernama Sotto Il Sole. Saya menemukan tempat ini melalui review di Agoda dan tripadvisor.
Sotto Il Sole terletak di dalam sebuah apartemen yang terdiri dari 6 kamar. Pemiliknya seorang pria Itali ramah dan ganteng bernama Raul. Penginapan ini dipilih karena harganya sesuai budget ($40/orang), mendapat sarapan dan internet. Selain itu lokasinya hanya 20 menit jalan kaki ke St Peter’s Bassilica, 15 menit ke Museum Vatican, dan juga dikelilingi pertokoan dan restoran.
Raul dibantu oleh seorang bapak itali bernama Mario yang selalu membuat Cappucino tiap pagi, meskipun rasanya seperti kopi susu biasa. Sarapan yang disajikan sederhana. Ada ham italia (Prosciutto), cereal, toast, dan beberapa kue-kue khas Itali.
Raul orangnya tinggi besar. Jadinya ada distorsi kalau dia memberi estimasi waktu tempuh dari A ke B. Untuk lebih mudah biasanya kami kalikan 3. Contoh kalau dia bilang 10 menit jalan kaki, berarti 30 menit bagi kami.

Ruang makan

Sarapan

Kamar dan sofa

Di Apartemen Sotto Ill Sole terdapat lift model kuno

Bersama Raul pemilik Sotto Il Sole

Pintu apartemen khas Itali yang tinggi besar
Provider Telpon
Untuk berkomunikasi satu sama lain paling murah menggunakan provider telpon lokal. Provider yang kami pilih Vodafone. Harga sim prabayar 25 euro untuk durasi sebulan. Harga ini termasuk biaya registrasi, 1 Giga data, 350 menit sambungan telpon ke semua nomer and 350 SMS. Untuk membeli sim card ini, Vodafone hanya meminta paspor untuk difotopi. Kartu kredit tidak diminta.
Dita, tulisannya sangat menarik, informatif sekali, teruskan. Bisa bikin buku petunjuk untuk pelancong, misalnya titelnya: Frugal Tourist. Terakhir saya ke Roma adalah tahun 1984. Pasti sudah banyak yang berubah walaupun metronya kelihatannya masih sama.Waktu itu akomodasi yang ada hanya hotel/motel. Apakah masih banyak tukang copet? Dulu selalu berhati hati sekali kalau mempergunakan metro, habisnya tukang copet dimana mana, dompet saya masukkan ke kaos kaki, kaya layaknya naik bis PPD di Jakarta.
Makasih dah mampir ke blog ya om. Ini ditulis sekedar untuk referensi kalau ada mau jalan2 kesana. Metronya bagus kok bersih. Kalau copet sih masih ada. Ibu hampir kecopetan di stasiun Termini. Sekarang modusnya pake anak2 kecil. Deketin kita nanya2 tapi tangannya aktif.
Kalau akomodasi udah macem-macem om. ada B&B, hostel, sampe biara juga udah menerima tamu untuk nginep. Mungkin kalau pas sepi orang retret ya.Kemaren hampir nginep disana tapi ada curfew jam 10 malam pintu depan dikunci. hahaha kaya asrama ya. Tapi murah meriah. Ke Roma lagi dong om. Banyak harga promo dari Kanada.
kynya enak ya b & b nya, ahaha tyt satu langkah si raul, 3 kali langkah kita ya ;D
Bener banget. Ada tempat yang katanya cuman 10 menit ternyata 1 jam. omigod. hahaha
mbak mau nanya soal british airways dong, aku ada rencana mau k swiss pake british airways, nah khan kudu transit di london dulu, visaku visa schengen dimana london engga termasuk di negara yg dijangkau visa schengen. perlu engga sih ngurus visa ke london juga? hehe maklum baru ini ke eropa.. makasih banyak mb sebelumnya 🙂
Halo Dian,
Kalo hanya transit di London gak perlu buat visa Inggris kok, asalkan gak keluar airpot. Aku kemaren juga begitu. Cuman punya visa schengen tapi transit di London.
Ok, catet cara buat mencapai Termininya! Metro di Roma beroperasi sampe tengah malem gak sih?
Setau gw sih iya. Tp kalo sendirian sih sebaiknya jangan keluyuran terlalu mlm. Rada gak aman, apalagi di tpt sepi.
aku beli tiket megabus yg berangkat jam 2 pagi, baiklah gak jadi kalo gitu, angusin aja tiketnya, cari tiket yang berangkat diatas jam 6 pagi
Kalo mau mendingan nginep dkt stasiunnya aja. Sayang jg kalo tiketnya angus. Apalagi kl bis dini hari biasanya lbh murah. Diatas jam 6 harganya beda. Ato kl mau, km ke stasiunnya jam 10an. Masih rada rame.Trus nunggu sambil ngopi2 di stasiun.